Harga beras kelas A seperti Bramo sebelumnya Rp 14.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 16.500 per kilogram atau mengalami kenaikan sebesar Rp 2.500.
Harga beras jenis Koi warna hijau saat ini Rp 78.000 per 5 kilogram, sementara beras 64 tetap stabil di Rp 14.000 per kilogram tanpa adanya kenaikan.
Sedangkan harga ketan kelas A Siyem juga mengalami kenaikan, dari Rp 17.000 per kilogram menjadi Rp 24.000 per kilogram.
Ny Yuli, seorang pedagang sembako di Pasar Ngadiluwih, membenarkan kenaikan harga sembako terutama beras setelah pemilu. Kenaikan harga tersebut terjadi secara bertahap dan terus meningkat hingga saat ini.
Menurut Yuli, kenaikan harga beras dimulai sebelum pemilu dan terus meningkat. Hal ini juga diikuti oleh kenaikan harga bahan pokok lainnya, seperti cabai rawit yang naik menjadi Rp 72.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 40.000 per kilogram, telur yang sebelumnya Rp 25.000 per kilogram dan kini menjadi Rp 28.000 per kilogram, serta tomat yang harga awalnya Rp 10.000 per kilogram kini menjadi Rp 22.000 per kilogram.
Yuli juga menjelaskan bahwa beberapa harga tetap stabil, seperti brambang Rp 25.000, bawang Rp 34.000, gula pasir Rp 16.500 per kilogram, kopi gelondongan kelas A Rp 65.000 per kilogram, kedelai kelas A impor Rp 14.000 per kilogram, dan kacang tanah kelas A Rp 32.000 per kilogram.***
Editor : Hadiyin