Harga cabai di Kediri kini hanya sekitar Rp 12.000 per kilogram. Sementara sebelumnya, menjelang lebaran dan saat panen besar, harganya melonjak dari Rp 72.000 hingga Rp 87.000 per kilogram.
Selain masalah harga yang merosot tajam, petani di Kabupaten Kediri juga dihadapkan pada perubahan musim dan cuaca yang tidak bersahabat.
Khomsun (46), seorang petani cabai dari Kandat, mengakui bahwa fluktuasi harga cabai bukan lagi hal yang mengejutkan baginya.
“Meskipun harga cabai cepat berubah, saya masih bisa untung karena di lokasi lain, cabai keriting merah dan hijau dijual seharga Rp 22.000 per kilogram. Saya harus memanen pada waktunya agar tidak merugi, terlepas dari berapapun harganya,” paparnya.
Sebagai petani yang berpengalaman, Khomsun mengungkapkan bahwa saat harga turun seperti sekarang, pembeli biasanya datang ke rumahnya atau menunggunya di sawah saat panen. Namun, ketika harga bagus dan cabai bebas dari virus, ia akan menjualnya sendiri ke Kota Kediri atau ke Pare.
Khomsun merasa lega dengan hasil panennya yang dapat dijual seharga Rp 22.000 per kilogram.
“Ikhtisar soal kualitas benih, pola tanam, pemeliharaan, dan perawatan masa tanam sudah saya maksimalkan dan saya selalu berkonsultasi dengan petugas pertanian. Namun, penurunan harga tiba-tiba seperti ini seringkali terjadi. Saat ini, stok cabai di pasar besar Kabupaten Kediri sudah memadai,” tambahnya.***
Editor : Hadiyin