Kediri, LINGKARWILIS.COM – Awal tahun 2025 membawa kabar gembira bagi para petani cabai di Kabupaten Kediri. Meski belum memasuki masa panen raya, harga cabai di tingkat petani melonjak tajam hingga mencapai Rp85.000 per kilogram.
Kenaikan harga ini telah terjadi sejak dua hari menjelang pergantian tahun dan terus berlanjut hingga hari kelima Januari.
Maryoto (40), seorang petani cabai asal Kecamatan Ringinrejo, mengaku menikmati lonjakan harga ini sebagai berkah di awal tahun. Ia kini memasuki hari ketiga panen di lahan seluas 250 ru (sekitar 3.500 meter persegi). Dalam sekali petik, Maryoto mampu memanen 80 kilogram cabai.
Baca juga : Geger, Dua Perempuan, Kakak-Adik, Warga Ngadiluwih, Kediri, Ditemukan Tewas Membusuk
“Semoga harga tetap tinggi hingga panen selesai. Setelah ini, hasil panen akan saya jual langsung ke Pasar Ngronggo atau Pasar Sayur Pare,” ujar Maryoto.
Ia memilih menjual hasil panennya sendiri ke pasar untuk menghindari harga yang lebih rendah jika melalui tengkulak. Harga cabai yang meroket ini, menurutnya, sejalan dengan biaya produksi saat awal masa tanam, sehingga keuntungan yang didapat cukup memuaskan.
Meski cuaca saat ini masih tidak menentu, Maryoto tetap optimis untuk melanjutkan budidaya cabai di musim tanam berikutnya. Ia berharap harga cabai tetap stabil atau bahkan meningkat saat memasuki bulan puasa dan menjelang Lebaran.
Baca juga : Musim Hujan di Awal Tahun, Harga Jagung di Kediri Turun Rp 200 per Kilogram
“Setelah panen ini, saya akan lanjut menanam cabai lagi. Biasanya harga bisa melonjak saat puasa dan Lebaran, semoga keuntungan semakin besar,” harap Maryoto.
Dengan tren harga yang terus meningkat, petani cabai di Kediri memiliki peluang besar untuk meraup keuntungan lebih di musim tanam mendatang.***
Reporter: Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin