Blitar, LINGKARWILIS.COM – Memasuki pertengahan Januari 2025, harga telur di tingkat peternak Kabupaten Blitar mengalami penurunan signifikan. Setelah periode Natal dan Tahun Baru yang mendorong harga hingga Rp 23 ribu per kilogram, kini harga telur turun menjadi Rp 20 ribu per kilogram.
Menurut Ketua Koperasi Ultra Blitar, Suryono, penurunan harga ini mulai terasa dalam beberapa hari terakhir dan diperkirakan masih akan berlanjut.
“Di tingkat peternak, harga saat ini hanya Rp 20 ribu per kilogram. Keuntungan kami sangat tipis, dan jika harga turun lagi, banyak peternak yang akan kesulitan,” ungkapnya pada Minggu (19/1/2025).
Baca juga : Kuota Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Kediri 2025 Meningkat Signifikan
Suryono menjelaskan bahwa harga telur sempat membaik pada akhir Desember 2024 hingga awal Januari 2025, dengan harga di tingkat peternak mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu per kilogram, dan di pasar menembus Rp 30 ribu per kilogram. Namun, tren positif ini tidak bertahan lama.
“Kami berharap harga bisa kembali naik. Penurunan harga saat ini cukup mengkhawatirkan bagi peternak,” katanya.
Program makan gratis yang digagas pemerintah pusat sebelumnya memberikan harapan bagi para peternak. Dengan meningkatnya kebutuhan telur sebagai salah satu menu bergizi untuk pelajar, permintaan telur sempat terdongkrak.
Baca juga : Pria 70 Tahun Tewas Tertabrak Kereta Malabar di Kediri, Diduga Lakukan Aksi Bunuh Diri
Namun, program ini belum sepenuhnya diterapkan di berbagai daerah, sehingga permintaan telur kembali stagnan.
“Kabupaten Blitar sebagai penghasil telur terbesar berharap program makan bergizi ini segera berjalan secara merata. Kami optimis, jika permintaan telur meningkat, harga akan kembali stabil,” ujar Suryono.
Kabupaten Blitar dikenal sebagai salah satu penghasil telur terbaik di Indonesia, dengan distribusi ke berbagai daerah. Para peternak kini berharap pemerintah dapat mendukung keberlangsungan usaha mereka melalui kebijakan yang mendorong peningkatan permintaan telur.
“Kami sangat berharap program-program pemerintah dapat memberikan dampak positif langsung kepada peternak,” tutup Suryono.***
Reporter: Aziz Wahyudi
Editor :Hadiyin