Daerah  

HEBOH! Puncak Gunung Fuji Tak Bersalju, Pertama Setelah 130 Tahun!

HEBOH! Puncak Gunung Fuji Tak Bersalju, Pertama Setelah 130 Tahun!
Ilustrasi puncak Gunung Fuji tak bersalju setelah 130 tahun (Pexels/Pixabay)

LINGKARWILIS.COM – Kabar menghebohkan datang dari Negeri Tirai Bambu, dimana puncak Gunung Fuji yang menjadi ikon dari negara ini dikabarkan tak bersalju.

Fenomena puncak Gunung Fuji yang tak bersalju ini pertama kali terjadi setelah 130 tahun lalu.

Seperti diketahui, salju di puncak Gunung Fuji biasanya mulai turun pada pekan pertama Oktober.

Melansir dari sejumlah sumber, menurut Yukata Katsuta, forecaster di Kantor Meteorologi Lokal Kofu, suhu hangat telah menunda turunnya salju di Gunung Fuji.

Tahun ini mencatat rekor baru sebagai periode terlama gunung ini tanpa salju sejak pencatatan komparatif dimulai pada 1894.

7 Resep Makanan Berkuah Nikmat Ala Chef Martin Praja, Cocok untuk Menghangatkan Tubuh di Musim Hujan

Fenomena ini juga melampaui rekor sebelumnya pada 1955 dan 2016, ketika salju pertama kali muncul pada 26 Oktober.

Katsuta menjelaskan bahwa tingginya suhu musim panas yang bertahan hingga September menghambat masuknya udara dingin yang biasanya membawa salju.

Ia juga mencatat bahwa perubahan iklim juga dapat mempengaruhi waktu pembentukan salju di puncak gunung tertinggi di Jepang ini.

Para ilmuwan saat ini mempelajari penyebab penundaan turunnya salju di gunung ini dengan menganalisis kondisi iklim lokal dan global, perubahan suhu, serta data iklim historis guna memahami dampak perubahan iklim pada gunung tersebut.

Jalan Raya Kediri-Tulungagung Akan Ditutup Total Saat Haul Gus Miek, Ploso, Mojo, Ini Jalur Alternatifnya

Dengan kemajuan teknologi cuaca, para ahli dapat memprediksi pola turunnya salju di masa depan.

Penelitian ini berguna bagi masyarakat setempat untuk beradaptasi dengan perubahan di gunung ini sekaligus meningkatkan pemahaman kita tentang iklim pegunungan secara global.

Ketiadaan salju yang tidak biasa di gunung dengan pemandangan yang cantik ini juga memunculkan masalah lingkungan yang signifikan.

Salju yang tidak turun pada awal musim bukan hanya anomali bagi puncak gunung yang dihormati di Jepang, tetapi juga menjadi penanda nyata dari perubahan iklim yang lebih luas yang berdampak pada Bumi.

Pergeseran pola musiman ini dapat memberi dampak jangka panjang pada ekosistem lokal, mempengaruhi flora dan fauna yang beradaptasi dengan suhu dingin.

Lahan Hutan Seluas 2 Hektar di Lereng Gunung Orak-arik Trenggalek Terbakar, Total 24 Kali Karhutla

Selain itu, salju yang mencair juga merupakan sumber air tawar bagi daerah sekitarnya, sehingga penundaan akumulasi salju dapat menimbulkan masalah kelangkaan air di musim-musim mendatang.

Keberadaan salju di puncak Gunung Fuji memiliki makna budaya yang dalam, erat kaitannya dengan budaya Jepang sebagai simbol keindahan alam dan spiritualitas, yang tercermin dalam literatur, cerita rakyat, dan seni.

Gunung Fuji yang diselimuti salju bukan sekadar pemandangan indah, namun juga berkaitan dengan perjalanan spiritual dan tradisi masyarakat Jepang.

Kalian sudah pernah melihat langsung suasana Gunung Fuji saat diselimuti dengan salju?

Penulis: Rafika Pungki Wilujeng
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *