LINGKARWILIS.COM – Hujan deras yang mengguyur Tulungagung pada Minggu (15/12/2024) menyebabkan beberapa bencana hidrometeorologi secara bersamaan. Dua di antaranya bahkan mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum (fasum).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tulungagung, Gilang Zelakusuma menjelaskan dalam satu hari tercatat terjadi tiga jenis bencana hidrometeorologi, yakni banjir akibat luapan sungai dan gorong-gorong, tanah longsor, serta angin kencang.
Banjir dilaporkan terjadi di Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Material lumpur terbawa banjir yang berasal dari luapan sungai di daerah tersebut.
Menurut Gilang banjir mulai surut setelah hujan berhenti, sehingga luapan sungai tidak lagi terjadi. Banjir ini menggenangi sekitar 50 rumah yang tersebar di enam RT.
UMK Tulungagung 2025 Naik, Audit Akan Diterapkan bagi Perusahaan yang Tak Memenuhi
Selain banjir, hujan deras juga menyebabkan longsor di Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo, yang berdampak pada akses jalan menuju Kecamatan Sendang.
Retakan pada badan jalan yang sudah ada sebelumnya semakin parah karena air hujan masuk ke celah retakan tersebut. Akibatnya, tanah di bawah jalan menjadi gembur, sehingga separuh badan jalan dengan panjang sekitar 25 meter ambles.
Jalan ini merupakan jalur utama antara Karangrejo dan Sendang, namun kini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dengan sistem buka-tutup.
Kerusakan lainnya terjadi pada jembatan di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, yang terdampak derasnya air sungai bercampur material sampah. Jembatan tersebut merupakan penghubung antara warga Desa Junjung dan Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu.
Kasus Korupsi PDAM Tirta Penataran Blitar, Kontraktor Proyek Resmi Jadi Tersangka
Selain itu, sebuah pohon tumbang dilaporkan di Kelurahan Kenayan, Kecamatan Tulungagung, tepatnya di sisi utara simpang empat Prayit. Peristiwa ini menyebabkan separuh jalur nasional tertutup, sehingga dilakukan evakuasi dengan pemotongan pohon.
Gilang menambahkan bahwa banjir juga terjadi di Desa Besole, Kecamatan Besuki, namun lokasi tersebut memang menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Meski demikian, banjir di daerah itu cepat surut. Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada selama musim penghujan berlangsung.