Saat berkeliling, Bupati Hanindhito menghentikan perjalanan karena melihat warga di Dusun Kras, Desa Kras, sedang berlatih kesenian jaranan Jowo. Kedatangannya disambut dengan antusiasme warga yang sedang berlatih jaranan.
Terlebih, jaranan Jowo telah dipatenkan sebagai kesenian tradisional asli Kabupaten Kediri pada masa kepemimpinan bupati muda ini.
Ketua Paguyuban Jaranan Jowo Turonggo Djati, Didik Pranoto mengaku gembira atas perhatian Bupati Hanindhito terhadap kesenian Jaranan Jowo, yang menjadi ikon Kabupaten Kediri.
Dalam perjalanannya, Bupati Hanindhito sempat berinteraksi dengan ibu-ibu yang sedang senam sore dan melihat anak-anak muda yang berlatih bola voli di sekitar Pasar Desa Kanigoro. Di pasar desa tersebut, beliau juga melihat kondisi sarana prasarana pengelolaan sampah.
Kedatangan Bupati Hanindhito disambut antusias oleh warga yang ingin berfoto bersamanya. Mereka menganggap bupati muda ini sebagai sosok pemimpin yang baik dan dekat dengan rakyat, terlihat dari interaksi santai dan ramahnya dengan warga, termasuk anak-anak.
Warga, seperti yang diungkapkan oleh Zakia dari Desa Kanigoro, merasakan kehangatan dan kebaikan hati Bupati Hanindhito, serta kesenangannya dalam berinteraksi dengan anak-anak.