Daerah  

Kadinkes Kota Kediri Pastikan Kematian Bocah Warga Kelurahan Tosaren Bukan  Akibat DB 

Kadinkes Kota Kediri Pastikan Kematian Bocah Warga Kelurahan Tosaren Bukan Akibat DB
Kadinkes Kota Kediri dr Muhammad Fajri (kedirikota.go.id)
Kediri, LINGKARWILIS.COM – Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Muhammad Fajri menegaskan  bahwa kematian RR (10) bocah yang masih duduk di kelas 4 SD yang tercatat sebagai warga Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri bukan karena serangan Demam Berdarah (DB) seperti kabar yang beredar sebelumnya.
Menurut dr Muhammad Fajri, sesuai keterangan tenaga medis RSUD Gambiran Kota Kediri yang menangani, RR meninggal dunia dikarenakan mengalami gagal fungsi salah satu organ tubuh.
“Bukan, bukan karena DB,” ujarnya  memastikan Rabu (28/02/2024).
Penegasan ini disampaikan dr Muhammad Fajri karena kematian RR sebelumnya santer dikabarkan karena serangan demam  berdarah. Kabar ini beredar mengingat sebelum dirawat di RSUD Gambiran, sempat menjalani proses pengobatan di Puskesmas Pesantren dengan gejala demam mirip gejala serangan DB.
“Di kelurahan Tosaren memang ada warga yang terkena serangan demam berdarah dan dirawat di rumah sakit, namun dalam proses penyembuhan,” lanjutnya.
dr Muhammad Fajri juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengagendakan pengasapan atau fogging di Kelurahan Tosaren guna memberantas nyamuk aides aegypti.
 “Meski nanti dilakukan fogging namun warga harus waspada dan tetap menjalankan 3 M karena  fogging hanya membunuh nyamuk dewasa,” tambahnya.
Sementara itu, sesuai informasi  Anang Judianto ketua RT 5 RW 2 Kelurahan Tosaren, keluarga RR memang secara  administratif tercatat sebagai warga Tosaren, namun kesehariannya tinggal di Kelurahan Kaliombo.
“banyak yang tidak kenal keluarga RR,” ucap Anang.
Untuk diketahui, dihimpun dari berbagai sumber, demam berdarah merupakan penyakit menular yang disebarkan melalui gigitan nyamuk dan umumnya terjadi di wilayah tropis dan subtropis. Gejalanya sering kali mirip dengan flu, dengan demam tinggi sebagai gejala utama.

Pada kasus yang parah, demam berdarah dapat menyebabkan pendarahan yang serius, penurunan tekanan darah mendadak (syok), dan dalam kasus ekstrim, kematian.

Langkah terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi populasi nyamuk.

Gejala demam berdarah bisa bervariasi dan seringkali tidak terlihat pada awal infeksi. Termasuk demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, dan gejala lainnya. Gejala biasanya muncul dalam waktu empat hingga sepuluh hari setelah gigitan nyamuk.

Pada kasus yang parah, kondisi ini bisa menjadi sangat serius, disebut sebagai demam berdarah parah atau sindrom syok dengue. Hal ini terjadi ketika pembuluh darah rusak dan mengalami perdarahan internal, yang dapat mengancam jiwa.

Tanda-tanda peringatan meliputi sakit perut parah, muntah berulang, perdarahan dari gusi atau hidung, dan tanda-tanda lainnya.

Penanganan medis segera diperlukan jika terdapat tanda-tanda peringatan, karena demam berdarah yang parah dapat berkembang dengan cepat menjadi kondisi darurat yang mengancam jiwa.***

Reporter : Agus Sulistyo Budi
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *