Kediri, LINGKARWILIS.COM – Kelompok Tani Makmur Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri bersama Dinas Pertanian melakukan ubinan di area persawahan setempat, Rabu (28/02/2024).
Pelaksanaan ubinan bertempat di lahan sawah milik warga dengan varietas padi yang dipanen yaitu varietas Sertani 13A dengan umur tanaman sekitar 100 hari.
Hasil ubinan Kelompok Tani Makmur Tosaren didapatkan 6,8 ton per hektar. Berdasarkan dari hasil ubinan tersebut berarti produktivitas padi di Kota Kediri tersebut termasuk bagus.
Baca juga : Pesan Terakhir Santri Ponpes Kediri Pada Sang Ibu yang Meninggal Dianaya, Ternyata Sudah Minta Pulang
“Hasil itu masih dapat ditingkatkan, karena kemarin kami mengejar potensi beras sehat, bukan kuantitasnya,” ujar Ketua Kelompok Tani Makmur Tosaren, Yohan Pramuda Arifianto.
Yohan menambahkan, beras berkualitas nantinya ketika dikonsumsi warga Kota Kediri bisa memperbaiki nutrisi yang pada gilirannya akan membantu program penanganan stunting.
“Kami di tahun ini juga berencana akan launching beras sehat,” lanjutnya.
Sedangkan agenda panen raya di Kota Kediri akan diselenggarakan pada 2 Maret 2024. Ia berharap panen raya awal tahun ini capaiannya sesuai dengan target produksi.
“Semoga cuaca bagus, Sabtu besok kita panen raya,” tandasnya.
Sementara itu, Joko Prayitno, Lurah Tosaren Kecamatan Pesantren mengatakan, panen raya nantinya diharapkan menjadi penyelamat dari inflasi serta menjawab kekhawatiran akan stok pangan di Kota Kediri.
“Panen raya ini semoga bisa menjawab ketakutan stok pangan,” ucapnya singkat.
Kegiatan ubinan tersebut juga mendapat dukungan keamanan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat.
Untuk diketahui, metode ubinan adalah salah satu teknik dalam pertanian yang digunakan untuk memperkirakan jumlah hasil yang akan didapat saat panen.
Metode ini bisa diterapkan dalam budidaya padi dengan cara yang cukup sederhana. Cukup dengan mengukur sejumlah area kecil yang mewakili lahan sawah secara keseluruhan, petani dapat memperoleh perkiraan hasil panen sebelum melakukan panen secara menyeluruh.
Dengan demikian, metode pengubinan memungkinkan petani untuk memperoleh informasi yang berguna tentang hasil panen mereka sebelum melakukan panen secara penuh.***
Reporter : Agus Sulistyo Budi
Editor : Hadiyin