LINGKARWILIS.COM – Festival Film Cannes 2025 yang dibuka di Grand Théâtre Lumière, Prancis bukan hanya menyedot perhatian karena glamornya karpet merah, tetapi juga memicu perdebatan publik global terkait dugaan diskriminasi terhadap selebritas Asia.*
Festival paling prestisius di dunia perfilman ini kembali jadi sorotan, namun kali ini bukan semata-mata karena parade mode para bintang dunia.
Sejumlah momen kurang menyenangkan mewarnai pembukaan Festival Film Cannes tahun ini, khususnya bagi para aktris asal Asia yang mengaku mendapat perlakuan kurang ramah dari petugas keamanan.
Salah satu insiden yang ramai dibicarakan terjadi yaitu saat Tiffany Tang, aktris papan atas asal Tiongkok tampak tergesa-gesa diminta meninggalkan karpet merah oleh staf Festival Film Cannes.
Dikira Aman! Gudang Warga Malang Disatroni Tetangganya Sendiri
Dalam balutan gaun elegan, Tang terhenti di tengah untuk berpose tetapi kemudian diperingatkan secara tegas agar segera menaiki tangga.
Meski tetap tersenyum di hadapan kamera, raut wajahnya memancarkan keterkejutan dan ketidaknyamanan yang tidak dapat disembunyikan. Cuplikan video momen tersebut menjadi viral dan mengundang reaksi keras dari warganet, terutama di Asia.
Kejadian ini bukan satu-satunya, aktris musikal Wan Qianhui bahkan disebut sebagai tamu yang paling terlihat dihilangkan dari karpet merah tahun ini.
Ia dikabarkan sempat diminta meninggalkan lokasi sebanyak dua kali oleh tim keamanan karena dianggap melanggar aturan. Pada malam pembukaan, gaunnya yang terlalu besar dan langkah lambatnya memicu intervensi. Beberapa hari kemudian, ia kembali dikawal keluar oleh empat staf secara bersamaan karena tidak mematuhi instruksi.
7 Proyek Indonesia Raih Sorotan di Cannes Film Festival 2025, Pintu Kesuksesan Terbuka Lebar!
Wen Zhengrong dan Zhao Yingzi, dua nama lain dari industri hiburan Tiongkok, juga mengalami perlakuan serupa. Mereka tetap tampil di karpet merah, meski minim sorotan media. Ketidakhadiran eksposur membuat kehadiran mereka tampak tidak diharapkan, memicu rasa frustrasi dari staf penyelenggara.
Sementara itu, suasana berbeda terlihat saat selebritas Barat tampil. Mereka melenggang dengan percaya diri, menikmati jepretan kamera tanpa gangguan.
Perbedaan perlakuan ini memunculkan pertanyaan: apakah standar yang diterapkan benar-benar netral, atau ada bias tertentu terhadap tamu dari Asia?
Kontroversi ini juga diperparah dengan perubahan aturan berpakaian yang diumumkan tepat sehari sebelum festival dibuka. Pihak penyelenggara secara resmi melarang pakaian terbuka, terlalu longgar, dan gaun dengan ujung lebar yang dinilai bisa mengganggu lalu lintas tamu.
Kemunculan Mengejutkan! Syahrini Tampil Memesona di Red Carpet Cannes Film Festival 2025
“Demi alasan kesopanan, ketelanjangan dilarang di karpet merah,” demikian kutipan dalam pernyataan resmi situs Cannes.
Meski tidak ada kekerasan fisik yang terjadi, gestur tergesa-gesa dari staf keamanan dan kurangnya ruang berekspresi bagi para bintang Asia dinilai mengaburkan semangat inklusivitas dan keadilan di ajang perfilman internasional ini.
Festival Film Cannes mungkin dimaksudkan sebagai panggung selebrasi budaya global. Namun, tahun ini, banyak yang bertanya: siapa yang benar-benar diberi ruang untuk bersinar?
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya