GAZA, LINGKARWILIS.COM – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi sistem kesehatan di Jalur Gaza, yang kini hampir lumpuh total akibat serangan militer berkelanjutan dari Israel.
Dilansir dari laman Minanews, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sebanyak 94 persen rumah sakit di Gaza mengalami kerusakan, dan lebih dari separuhnya tidak lagi dapat beroperasi.
Juru bicara PBB, Farhan Haq, dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (23/5/2025), menyebut bahwa dalam sepekan terakhir, empat rumah sakit besar harus menghentikan layanan akibat terkena serangan langsung atau karena perintah evakuasi dari militer Israel.
Baca juga : Netanyahu Tolak Akhiri Perang Gaza, Hanya Pertimbangkan Gencatan Senjata Sementara untuk Sandera
“Situasi di Gaza sangat memprihatinkan. Infrastruktur kesehatan yang sudah rapuh kini berada di titik kehancuran,” ujar Haq.
WHO mencatat bahwa dari hampir 700 serangan yang menyasar fasilitas kesehatan sejak Oktober 2023, sebanyak 28 serangan terjadi hanya dalam kurun tujuh hari terakhir — jumlah ini empat kali lipat dari rata-rata harian sebelumnya.
Terkait bantuan kemanusiaan, Haq mengungkapkan bahwa sekitar 100 truk bantuan telah masuk melalui perbatasan Kareem Shalom, dan 35 di antaranya berhasil didistribusikan ke wilayah Gaza. Namun, distribusi tetap terkendala karena sejumlah truk bantuan pangan, termasuk untuk produksi roti, dilaporkan dijarah oleh warga yang kelaparan.
Baca juga : UNESCO Desak Israel Hentikan Aktivitas di Situs Bersejarah Sebastia Palestina
“Kondisi kelaparan dan ketidakpastian terhadap suplai bantuan semakin memperparah rasa tidak aman di kalangan penduduk Gaza,” jelasnya.
PBB kembali mendesak pemerintah Israel agar membuka akses yang lebih luas dan aman bagi pengiriman bantuan, dilakukan secara konsisten, serta tanpa hambatan birokrasi yang memperlambat proses penyelamatan nyawa.***
Editor : Hadiyin