Kediri, LINGKARWILIS.COM – Rumah Budaya Kediri/Warung Setono Gurih (WSG), yang berlokasi di Jalan Untung Suropati no 23, Kota Kediri, tengah menjadi sorotan berkat pameran sketsa/lukisan bertajuk “Jejak jejak tersisa dari kotaku tercinta Kediri “, Selasa (28/1/2025)
Dalam solo Art Exhibition / pameran tunggal ke 2 Ali Shodiqin. Kegiatan ini menampilkan deretan karya seni yang penuh dengan ekspresi mendalam, mengundang apresiasi dari para pencinta seni hingga pengunjung umum.
Pameran ini menonjolkan berbagai sketsa dengan media tinta ,tinta cina di kertas tentang bangunan, candi, gedung peninggalan kolonialisme yang ada di Kediri raya digambarkan secara rinci dan penuh kepekaan artistik.
Baca juga : Pasien Meninggal dalam Kondisi Janggal, RSUD Nganjuk Bakal Dilaporkan ke Polisi
Karya-karya Ali Shodiqin, yang dikenal karena gaya uniknya dalam memadukan teknik sketsa dengan sentuhan modern, berhasil menyampaikan pesan-pesan reflektif kepada para penikmat seni.
Salah seorang pengunjung, Deni Setiawan T.Agung , mengaku terkesan dengan salah satu lukisan bertema jembatan lama yang diekspresikan dgn spontan , dengan di dukung ketrampilan tehnik .
“Setiap detailnya begitu hidup, saya merasa seperti diajak berdialog langsung dengan lukisan tersebut,” ungkapnya.
Baca juga : Kapolres Blitar Berikan Trauma Healing kepada Keluarga Korban Mutilasi Sebagai Wujud Simpati
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga ruang interaksi antara seniman dan masyarakat. Beberapa pengunjung tampak antusias mendokumentasikan momen di pameran ini, yang juga menyajikan sarasehan dan workshop terkait teknik melukis dan makna di balik setiap karya.
Ali Shodiqin, seniman lukis sekaligus sketcher dalam pameran ini, menyampaikan bahwa setiap lukisan adalah perjalanan emosional dan visual yang ia tuangkan dari pengalaman hidupnya.
“Saya berharap, lewat karya ini, masyarakat dapat merasakan energi dan cerita di balik setiap goresan kuas, pena ” ujarnya.
Pameran ini dijadwalkan berlangsung hingga kamis malam 30 Januari 2025 yg di isi dgn sarasehan para pelaku budaya Se- kota Kediri dan penikmat seni***
Reporter: Agus Sulistyo Budi
Editor: Hadiyin