Bahkan, untuk mengatasi hal ini, diperlukan 15 mesin pompa diesel agar konstruksi bangunan kaki jembatan dapat dilakukan dalam keadaan kering dan mempercepat proses penguatan, terutama di sisi utara bagian barat.
“mengatasi masalah teknis ini memerlukan waktu, dan perkiraan penyelesaian akhir pembangunan adalah pertengahan Juni mendatang,” ujarnya kemarin.
Keterlambatan pembangunan Jembatan Jongbiru mendapat sorotan dari DPRD Kabupaten Kediri.
Dodi Purwanto, Ketua DPRD Kabupaten Kediri, menyatakan bahwa awalnya jembatan ini dijadwalkan selesai pada awal Mei 2024, dengan dimulainya pengerjaan pada 23 Mei 2023. Hal ini memerlukan evaluasi.
“Seharusnya tidak boleh terlambat dan harus sesuai jadwal. Setiap bulan selama proses pembangunan harus ada kemajuan. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi perlu dilakukan agar progres pembangunan dapat selesai tepat waktu dan dapat difungsikan dengan baik,” katanya.
Baca juga : Jemaah Haji Asal Kediri Bisa Kirim Barang dari Mekkah Lewat PT Pos Indonesia, Ini Infonya
Dodi berharap Pemerintah Kabupaten Kediri akan memantau perkembangan pembangunan Jembatan Jongbiru meskipun dibiayai oleh Kementerian PUPR RI, sehingga dapat mengetahui kendala-kendala yang dihadapi.
“Saya kira semua pihak perlu memberikan perhatian agar percepatan pembangunan dapat selesai sesuai waktu yang ditentukan. Anggaran sebesar Rp 34 miliar harus dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya,” tambahnya.
Untuk diketahui, pembangunan Jembatan Jongbiru dimulai pada 23 November 2023 setelah beberapa tahun terbengkalai, dengan anggaran sekitar Rp 34 miliar. Jembatan ini memiliki panjang 134 meter dan lebar total 9 meter.***