Blitar, LINGKARWILIS.COM – Insiden kecelakaan fatal yang melibatkan sebuah pikap yang dihantam oleh kereta api Penataran di perlintasan tanpa palang pintu di Kelurahan Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, akhirnya mendapatkan tindak lanjut serius. PT KAI Daop 7 Madiun bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar, Satlantas Polres Blitar, dan Kelurahan Talun melakukan penutupan perlintasan tersebut.
Deputy Vice President PT KAI Daop 7 Madiun, Irene Margareth K, menjelaskan bahwa penutupan perlintasan ini dilakukan untuk memastikan keamanan perjalanan kereta api dan mengurangi risiko kecelakaan di lokasi tersebut. Perlintasan yang ditutup berada di Lingkungan Sumberjo, Kelurahan Talun.
Proses penutupan dilakukan dengan memasang besi di perlintasan tersebut, sehingga kendaraan roda empat atau lebih tidak dapat melintas, sementara kendaraan roda dua masih bisa melewati perlintasan tersebut.
Baca juga : Dalam Enam Bulan Terakhir Ini, Sebanyak 762 Warga Kabupaten Kediri Memilih Kerja ke Luar Negeri, Ini Infonya
Kasat Lantas Polres Blitar, AKP Mursid BH, menambahkan bahwa penutupan ini merupakan langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan, mengingat perlintasan tersebut memang tidak diperuntukkan untuk mobil dan memiliki potensi bahaya yang tinggi.
Kecelakaan yang terjadi pada Jumat (26/7) tersebut mengakibatkan sebuah pikap tanpa muatan tertabrak kereta api, mengakibatkan sopir pikap, Bimo Trio Satrio (24), warga Desa Jiken, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, meninggal dunia di tempat kejadian.
Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 17.30 di perlintasan tanpa palang pintu yang terletak di pinggir Jalan Raya Blitar-Malang.
Reporter : Aziz Wahyudi
Editor : Hadiyin
