Daerah  

Petugas Gabungan di Trenggalek Bersihkan Material Banjir dan Longsor di 15 Desa di Trenggalek

Total 15 Desa di Trenggalek Diterjang Banjir dan Longsor, Petugas Gabungan Bersihkan Material hingga Salurkan Bantuan
Petugas saat melakukan pembersihan material (dok bpbd)
Kediri, LINGKARWILIS.COM – Tim gabungan sedang membersihkan material dampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di 15 desa dari 7 kecamatan di Trenggalek, Jumat ( 19/4/2024). Selain melakukan pembersihan material dampak bencana, tim juga menyalurkan bantuan logistik.

Triadi Admono, Kepala BPBD Trenggalek, menyatakan bahwa pembersihan material dampak banjir dan longsor dilakukan oleh tim gabungan bersama masyarakat.

Mereka tersebar di beberapa lokasi banjir dan longsor yang dilaporkan merusak delapan rumah warga serta sebuah masjid.

Baca juga : Info Lowongan Kerja Kediri Sekitarnya Terbaru April 2024, Jangan Sampai Kelewatan! 

“Tim gabungan saat ini masih fokus pada pembersihan material dampak bencana. Selain itu, kami juga telah menyalurkan bantuan logistik,” kata Triadi, Jumat (19/4).

Proses pembersihan material dampak bencana dilakukan dengan menyemprotkan air bersih, terutama untuk membersihkan lumpur yang menutupi akses jalan dan fasilitas publik serta pendidikan yang terdampak oleh banjir.

“Kami melakukan penyemprotan air untuk membersihkan lumpur di SDN 3 Ngrambingan dan titik lainnya,” tambahnya.

Selain penyemprotan, tim gabungan juga menggunakan sebuah unit bulldozer untuk mengevakuasi timbunan tanah yang menutup akses jalan Trenggalek – Bendungan, khususnya di utara Pasar Dompyong, Desa Dompyong Kecamatan Bendungan. Longsor ini menyebabkan total tertutupnya akses jalan tersebut.

Baca juga :DP2KBP3A Kabupaten Kediri Imbau Kalangan Orang Tua Perketat Pengawasan Pergaulan Anak, Ini yang Dikhawatirkan

“Kami berharap proses evakuasi berjalan lancar agar akses jalan dapat kembali normal,” ujarnya.

Diketahui bahwa hujan lebat yang mengguyur wilayah Bumi Menak Sopal pada Kamis (18/4) dari pukul 17.00 hingga 23.30 WIB mengakibatkan banjir dan longsor di 15 desa dari 7 kecamatan.

Perluasan wilayah terdampak bencana dapat berubah, karena proses investigasi oleh tim masih terus berlangsung.

“Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa. Proses penaksiran kerugian material masih dalam tahap penghitungan,” pungkas Triadi.***

Reporter  : Angga Prasetya
Editor       : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *