Triadi Admono, Kepala BPBD Trenggalek, menyatakan bahwa pembersihan material dampak banjir dan longsor dilakukan oleh tim gabungan bersama masyarakat.
Mereka tersebar di beberapa lokasi banjir dan longsor yang dilaporkan merusak delapan rumah warga serta sebuah masjid.
“Tim gabungan saat ini masih fokus pada pembersihan material dampak bencana. Selain itu, kami juga telah menyalurkan bantuan logistik,” kata Triadi, Jumat (19/4).
Proses pembersihan material dampak bencana dilakukan dengan menyemprotkan air bersih, terutama untuk membersihkan lumpur yang menutupi akses jalan dan fasilitas publik serta pendidikan yang terdampak oleh banjir.
“Kami melakukan penyemprotan air untuk membersihkan lumpur di SDN 3 Ngrambingan dan titik lainnya,” tambahnya.
Selain penyemprotan, tim gabungan juga menggunakan sebuah unit bulldozer untuk mengevakuasi timbunan tanah yang menutup akses jalan Trenggalek – Bendungan, khususnya di utara Pasar Dompyong, Desa Dompyong Kecamatan Bendungan. Longsor ini menyebabkan total tertutupnya akses jalan tersebut.
“Kami berharap proses evakuasi berjalan lancar agar akses jalan dapat kembali normal,” ujarnya.
Diketahui bahwa hujan lebat yang mengguyur wilayah Bumi Menak Sopal pada Kamis (18/4) dari pukul 17.00 hingga 23.30 WIB mengakibatkan banjir dan longsor di 15 desa dari 7 kecamatan.
“Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa. Proses penaksiran kerugian material masih dalam tahap penghitungan,” pungkas Triadi.***
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Hadiyin