Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Polres Trenggalek telah aktif terlibat dalam pembinaan para siswa di Kabupaten Trenggalek dengan mengunjungi sekolah-sekolah untuk menjadi pembina upacara dan narasumber dalam kegiatan sosialisasi.
Sosialisasi yang intens ini bertujuan untuk mencegah kasus perundungan di antara siswa-siswa di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Seksi Hukum (Kasikum) Polres Trenggalek, Iptu Hanik Setyo Budi, tugas kepolisian tidak hanya sebatas menangani kasus kriminalitas, tetapi juga melibatkan upaya-upaya pencegahan dan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelajar.
“Upaya pencegahan dan edukasi dilakukan kepada semua lapisan masyarakat. Tak terkecuali para pelajar,” kata Iptu Hanik Setyo Budi.
Baca juga : Angka Pernikahan Dini di Kota Kediri Meningkat, Ini yang Dilakukan DP3AKB di Tahun 2024
Khusus untuk para pelajar, Hanik menjelaskan bahwa materi yang diberikan berkaitan dengan pencegahan perundungan di sekolah.
Selain memberikan pemahaman tentang dampak yang dialami oleh korban perundungan, baik secara psikologis maupun fisik, pihaknya juga menyampaikan konsekuensi yang akan dihadapi oleh pelaku perundungan.
Hanik juga menyebut bahwa perundungan tidak hanya terjadi secara fisik atau verbal secara langsung, tetapi juga dapat terjadi melalui internet atau media sosial. Dampak dari perundungan ini sangat merugikan, bahkan dapat menyebabkan depresi pada korban.
Oleh karena itu, Polres Trenggalek mengajak seluruh pelajar untuk menggunakan internet dengan bijak.
Mereka menyadari bahwa di era perkembangan teknologi seperti sekarang, sulit bagi pelajar untuk tidak menggunakan internet melalui perangkat elektronik.
Namun, penggunaan internet yang tidak bijak dapat menimbulkan dampak negatif, seperti penyebaran konten pornografi atau praktik perjudian online.
Hanik menekankan pentingnya memberikan edukasi mengenai penggunaan internet, khususnya kepada pelajar.
Namun, untuk mencegah hal tersebut, Hanik mengatakan bahwa langkah tersebut tidak bisa dilakukan secara terpisah.
Diperlukan kerjasama antara sekolah dan lingkungan tempat tinggal para pelajar. Polisi berusaha mengoptimalkan program “police goes to school”, namun hal ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dari pihak lain.
“Langkah kolaboratif ini bertujuan untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif. Hanik berharap bahwa langkah-langkah kecil ini dapat membawa manfaat sebagai upaya pencegahan, namun tentu saja perlu didorong oleh semua pihak,” tutupnya.***
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Hadiyin