Kediri, LINGKARWILIS.COM – Taman Baca Mahanani, Kota Kediri, didukung oleh sejumlah komunitas, menyelenggarakan ‘Mahanani Book and Art Festival’.
Acara yang bertepatan dengan Hari Buku Nasional 2024 ini berlangsung pada Sabtu-Minggu (18-19 Mei 2024) di Kompleks Taman Baca Mahanani, Jl. Supiturang Utara, Mojoroto, Kota Kediri.
Alvin Nur, ketua panitia Mahanani Book and Art Festival, menjelaskan bahwa festival ini adalah bentuk kepedulian terhadap masa depan buku di era digitalisasi.
Baca juga : Gandeng PSPK, Mas Dhito Berkomitmen Tingkatkan Ekosistem Pendidikan di Kabupaten Kediri
Alvin mengungkapkan data yang mengkhawatirkan tentang rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, yang hanya 0,001%, artinya hanya 1 dari 1000 orang yang rajin membaca.
“Kondisi literasi di Indonesia sangat memprihatinkan. Minat baca masyarakat rendah, dan buku semakin ditinggalkan. Indeks literasi digital kita masih terendah di ASEAN. Festival ini diharapkan membangkitkan kembali semangat literasi di masyarakat,” ujar Alvin dalam rilis yang diterima Lingkarwilis.com.
Festival ini tidak hanya fokus pada buku tetapi juga mencakup seni dan budaya.
Baca juga : 3 Info Lowongan Kerja Kediri dan Sekitarnya Mei 2024, Ini Kualifikasi Lengkapnya!
“Kami ingin menunjukkan bahwa literasi dapat dinikmati dengan berbagai cara, tidak hanya melalui membaca. Kami berharap festival ini bisa menjadi wadah bagi masyarakat untuk berkumpul, berdiskusi, dan merayakan kecintaan mereka terhadap buku dan seni,” tambah Alvin.
Beragam kegiatan literasi, seni, dan budaya akan diadakan selama festival, termasuk “Sambang Kandang Kewan dan Anak-anak Ramadhani Berbagai Isi Buku”, diskusi publik “Perempuan, Buku, dan Warisan Generasi” serta “Derita Pencinta Buku di Kediri”. Kegiatan ini dirancang sebagai ruang bertemu bagi para aktivis, penulis buku, pegiat literasi, dan pengamat kondisi literasi di Kediri.
Ada juga acara berbagi isi buku bertajuk “Remaja Gila Baca”, yang ditujukan sebagai apresiasi kepada remaja usia SMA yang masih meluangkan waktu untuk membaca. Selain itu, akan ada MahananiArt Performance dengan topik “Iqra’ Bismirobbika-l-ladzi Kholaq”.
“Tentu, festival buku dan seni ini bukanlah solusi instan, tetapi diharapkan bisa menjadi ‘sulutan api’ yang mendorong masyarakat untuk kembali merenung dan merefleksikan kondisi literasi dan buku yang ada di persimpangan jalan,” tambah Alvin.
Mahanani Book and Art Festival merupakan kolaborasi antara Taman Baca Mahanani dan berbagai komunitas serta lembaga di Kediri dan sekitarnya, termasuk Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Metafor.ID, UKM Teater Kanda IAIN Kediri, UKM Pers Dedikasi IAIN Kediri, Sanggar Tari Dworowati, Teater Adab, Sanggar Wasesa, Kampung Dongeng Ramadhani-Kediri, Warkop Maspu, TualangBuku, Sokola Pelangi, Forum Taman Baca Masyarakat Kota Kediri, Gubuk Baca Malang, Penerbit Buku Bening-Rua Aksara, Langgar.co, dan Insist Press Yogyakarta.***
Editor : Hadiyin