Daerah  

Renovasi Gedung SDN 2 Karangpatihan, Pulung, Ponorogo, Butuh Dana 600 Juta, Kadindik : Nunggu PAPBD Untuk

Dindik Ponorogo Usulkan Rp 600 Juta Untuk Renovasi Gedung SDN 2 Karangpatihan, Pulung.
Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi Hanuri (Aziz)

Ponorogo, LINGKARWILIS.COM – Renovasi gedung sekolah SDN 2 Karangpatihan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, kemungkinan besar menunggu alokasi dana dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) tahun ini. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo, Nurhadi Hanuri.

Nurhadi menyebutkan bahwa diperlukan anggaran sekitar Rp 600 juta untuk merenovasi gedung sekolah tersebut secara menyeluruh. Meskipun tidak ada jaminan bahwa usulan tersebut akan disetujui dalam PAPBD tahun ini, pihak Dindik berkomitmen untuk memastikan renovasi segera dilakukan mengingat kondisi bangunan yang tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar.

“Paling cepat itu PAPBD tahun ini, atau paling tidak APBD tahun depan. Yang jelas, ini sudah masuk rencana kita untuk merenovasi SDN 2 Karangpatihan,” ungkap Nurhadi Hanuri, Kamis (25/7/2024).

Baca juga : Ditemukan Tiga Penyimpangan dalam Program Korporasi Sapi di Kabupaten Kediri, Salah Satunya Laporan Fiktif, Ini Penjelasan Kejaksaan

Nurhadi menambahkan bahwa dalam proses renovasi gedung, pihaknya akan bekerja sama dengan ahli konstruksi. Hal ini dilakukan karena lokasi SDN 2 Karangpatihan berada di tanah labil, sehingga perlu adanya konsultasi dengan tim konstruksi untuk memastikan keamanan bangunan.

“Kemampuan bangunan nanti seperti apa, ya menyesuaikan hasil dari konsultasi dengan ahli konstruksi. Karena tanah di sekolah itu labil,” jelas Nurhadi.

Selain itu, Nurhadi merekomendasikan agar kegiatan belajar mengajar di SDN 2 Karangpatihan sementara dipindahkan ke bangunan masjid yang berada di sebelah gedung sekolah. Menurutnya, hal ini dinilai lebih efektif dibandingkan siswa belajar di kelas darurat.

Baca juga : Pj Wali Kota Kediri Ingatkan Orang Tua Penuhi Gizi Anak Untuk Ciptakan Generasi Unggul

“Belajar tidak harus di kelas. Ada bangunan masjid di depan yang bisa dimanfaatkan, agar pembelajaran bisa lebih efektif,” tuturnya.

Untuk diketahui, bangunan SDN 2 Karangpatihan saat ini hampir seluruhnya mengalami kerusakan. Hanya ada dua ruangan yang masih bisa digunakan, yakni ruang kelas 6 dan ruang guru.

Sementara itu, para siswa saat ini menggunakan ruang kelas darurat serta ruang perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar.***

Reporter : Sony Dwi P
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *