Kediri, LINGKARWILIS.COM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kediri mengakibatkan banjir di 10 desa yang tersebar di dua kecamatan. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri mencatat, empat desa di Kecamatan Banyakan dan enam desa di Kecamatan Grogol terdampak banjir akibat luapan air sungai yang tidak mampu menampung debit air yang tinggi.
Di Kecamatan Banyakan, desa-desa yang terdampak meliputi Desa Tiron, Desa Maron, Desa Banyakan, dan Desa Jatirejo. Sementara itu, di Kecamatan Grogol, banjir melanda Desa Cerme, Desa Bakalan, Desa Sonorejo, Desa Sumberjo, Desa Gambyok, dan Desa Datengan.
Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno, menjelaskan bahwa luapan air sungai di desa-desa tersebut membawa material seperti sampah dan bambu yang menyumbat jembatan, menyebabkan air meluap ke pemukiman warga dan lahan pertanian.
Baca juga : Ratusan ABG di Blitar Ajukan Dispensasi Nikah, Banyak Kasus Hamil Duluan Jadi Pemicu
“Di Desa Tiron, luapan air Sungai Bendokrosok selalu meningkat saat musim hujan, merendam rumah-rumah warga di Dusun Nglaban Maron,” jelas Stefanus. Di Desa Banyakan, banjir bahkan meluber ke jalan raya Kediri-Nganjuk akibat luapan Sungai Bendomongal. Hal serupa terjadi di Desa Jatirejo, di mana luapan sungai merendam perkampungan warga.
Di Kecamatan Grogol, Desa Cerme terdampak cukup parah dengan luapan air Sungai Kandang yang membanjiri pemakaman umum, rumah warga, dan area pertanian. Di Desa Bakalan, Sungai Bendomongal juga meluap, menyebabkan genangan di pemukiman. Luapan Sungai Afour di Desa Sonorejo merendam sawah warga, sementara Sungai Hadisingat meluap ke Desa Gambyok dan Sumberjo.
Di Desa Datengan, banjir berasal dari luapan Sungai Mlinjo yang masuk ke area persawahan warga. Namun, BPBD melaporkan bahwa air di wilayah ini sudah mulai surut.
Baca juga : Kapolres Kediri Kota Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem
BPBD Kabupaten Kediri bersama lintas instansi telah bersinergi untuk menangani dampak bencana ini. Fokus utama penanganan meliputi evakuasi warga yang terdampak, pembersihan material yang menyumbat aliran sungai, dan pendistribusian bantuan bagi korban banjir.
Stefanus juga mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk selalu waspada terhadap ancaman banjir, terutama selama puncak musim hujan. “Kami terus memantau kondisi hydrometeorologi dan bersiap menghadapi potensi bencana di wilayah lain di Kabupaten Kediri,” tambahnya.
Dengan curah hujan yang diperkirakan masih tinggi, warga diimbau untuk segera melaporkan kondisi darurat ke pihak berwenang guna mempercepat penanganan bencana.***
Reporter : Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin