Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa artileri Israel menargetkan rumah-rumah warga, sementara ledakan beruntun mengguncang Kota Gaza dan sekitarnya.
Baca juga : Dewan Keamanan PBB Bahas Akses Kemanusiaan ke Jalur Gaza
Di kamp Jabalia di utara Gaza, beberapa bangunan perumahan dihancurkan. Sementara itu, artileri Israel juga membombardir wilayah barat laut kamp Al-Nuseirat di pusat Jalur Gaza.
Sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023, jumlah korban terus bertambah. Menurut otoritas kesehatan Palestina, serangan Israel telah menewaskan 42.603 orang, dengan 99.759 lainnya terluka.
Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Namun, angka ini belum final, karena ribuan orang masih hilang, terkubur di bawah reruntuhan.
Baca juga : Rektor UIN Jakarta Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo dalam Mendukung Palestina
Layanan darurat mengalami kesulitan besar dalam mengevakuasi korban akibat blokade yang ketat, yang membatasi pergerakan ambulans dan tim pertahanan sipil.
Situasi ini semakin memprihatinkan, dengan banyak korban yang belum bisa dijangkau, dan keluarga-keluarga Palestina terus menghadapi ancaman serangan tanpa henti dari darat, laut, dan udara.***
Editor : Hadiyin