LINGKARWILIS.COM – Bagus Andrianto petani muda asal Desa Mojongapit, Jombang tetap bisa menunjukkan potensinya di tengah tantangan pertanian konvensional.
Dengan memanfaatkan teknologi ‘Greenhouse’, Bagus mengubah lahan 300 meter persegi menjadi ladang melon yang produktif sehingga memberi inspirasi bagi banyak petani untuk beralih ke metode modern.
“Dengan greenhouse, saya bisa merekayasa alam sesuai kebutuhan tanaman, sehingga hasilnya jauh lebih optimal dibandingkan metode konvensional,” ujar Bagus, Rabu (15/1).
Menggunakan metode hidroponik vertikal, Bagus menanam dua jenis melon unggulan yakni swetnet dan new ceria yang dapat menghasilkan panen hingga 1,5 ton per musim.
Perkara Cemburu! Karyawan Barbershop Nekat Bunuh Pegawai Minimarket di Jombang
Harga melon swetnet dibanderol Rp28.000 per kilogram dan new ceria Rp18.000 per kilogram, ia memperkirakan pendapatan mencapai Rp30 juta per panen.
Selain meningkatkan hasil, teknologi greenhouse juga mengurangi risiko gagal panen akibat cuaca yang tak menentu.
“Greenhouse ini mengurangi risiko gagal panen akibat cuaca. Hasilnya juga bisa tiga kali lipat lebih banyak dibanding metode konvensional,” jelasnya.
Bagus berharap inovasi ini dapat mengubah pandangan generasi muda terhadap dunia pertanian, “Dengan inovasi, pertanian tidak hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga peluang besar untuk masa depan,” pungkasnya.
Reporter : Agung Pamungkas
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya