Tentara Israel Menyusup Rumah Sakit Tepi Barat dengan Menyamar Jadi Dokter, Bunuh 3 Nyawa! 

Biadab! Tentara Israel Menyusup Rumah Sakit Tepi Barat dengan Menyamar Jadi Dokter, Bunuh 3 Nyawa! 
Ilustrasi tentara Israel menyusup rumah sakit tepi barat 

LINGKARWILIS.COM – Tentara Israel diduga telah melanggar hukum internasional dalam penggerebekan yang mereka lakukan di rumah sakit di Tepi Barat yang mengakibatkan kematian tiga pria Palestina yang diklaim oleh Hamas dan Jihad Islam sebagai anggotanya. 

Dilansir dari ABC News, Anggota IDF atau Tentara Israel (Israel Defense Forces) atau Pasukan Pertahanan Israel menyamar sebagai dokter dan pasien untuk menyusup ke Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin pada hari Senin. 

Selain menyusup Tentara Israel juga membunuh tiga pria Palestina yang diklaim oleh Hamas dan Jihad Islam sebagai anggotanya, Dr. Wisam Sebehat, direktur umum Kementerian Kesehatan Palestina di Jenin, kepada ABC News menjelaskan kejadian tersebut.

Wajib Nonton! 10 Drama Korea Fantasi Penuh Misteri dan Ketegangan, Sudah Pernah Nonton yang Mana Nih? 

Salah satu Tentara Israel membawa kursi roda, dua orang membawa boneka dalam gendongan bayi, beberapa orang mengenakan pakaian perawat, satu lagi mengenakan pakaian dokter, dan beberapa lainnya mengenakan pakaian sipil, kata Sebehat. 

Dokter dan pasien diberikan “status dilindungi” dalam konflik bersenjata berdasarkan Konvensi Jenewa.

Para ahli memperingatkan bahwa pada akhirnya Pengadilan Kriminal Internasional adalah badan yang dapat menentukan apakah hukum internasional dilanggar dalam penggerebekan tersebut. 

Kemudian mereka merujuk pada unsur-unsur Statuta Roma, perjanjian yang mengatur ICC, dan studi tentang aturan-aturan Hukum Kemanusiaan Kebiasaan Internasional yang mungkin dilanggar IDF dalam melakukan serangan tersebut, Amerika Serikat, Tiongkok, India, Rusia dan 40 negara lainnya tidak menandatangani Statuta Roma dan bukan anggota ICC, menurut Dewan Hubungan Luar Negeri.

Resep Gurame Asam Manis Ala Resto untuk Menu Makan Siang, Lezatnya Kebangetan Lur! 

Berdasarkan laporan, tampaknya pasukan Israel yang terlibat dalam operasi di Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin memang melakukan pengkhianatan yang melanggar hukum konflik bersenjata. 

Tidak jelas apakah IDF menggunakan penyamaran untuk mendapatkan akses ke rumah sakit atau untuk mendapatkan kepercayaan dari musuh yang mereka targetkan secara langsung.

Kemungkinan pelanggaran hukum internasional lainnya yang mungkin dilakukan IDF dalam kasus ini adalah pelanggaran larangan menyerang kombatan yang tidak berdaya karena luka atau sakit, atau menyerang orang “hors de Combat,” kata profesor hukum internasional Tom Dannenbaum kepada ABC News.

3 Kuliner Soto Legendaris di Kediri yang Menggugah Selera, Sudah Pernah Mampir Kemana Nih? 

Menurut Sebehat, salah satu pria Palestina yang terbunuh, Basel Ghazawi, sedang dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina dan mengalami kelumpuhan. IDF membantah laporan bahwa Ghazawi lumpuh. 

Selanjutnya dia juga menjelaskan Ghazawi sempat dirawat di rumah sakit selama tiga bulan. Dia terluka setelah serangan pesawat tak berawak di Jenin pada bulan Oktober, kata Sebehat. Kakak laki-lakinya, Muhammad Ghazawi, dan teman mereka, Muhammed Jalamneh, berada di kamar rumah sakit bersama Basel Ghazawi ketika ketiganya dibunuh oleh IDF. 

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *