Namun, penjarahan toko emas itu bukanlah kejadian sungguhan, melainkan hanya sekadar simulasi sistem pengamanan dalam kota atau sispamkota itu digelar Polres Blitar Kota.
Sispamkota ini merupakan contoh gambaran tindakan kepolisian ketika ada kekacauan pada pemilu 2024 ini.
“Intinya menggambarkan suasana ketika ada kekacauan di lapangan. Petugas bisa berindak dengan cepat dan terukur,” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno.
“Dan kami komitmen menjadikan wilayah hukum Polres Blitar Kota menjadi daerah aman dan kondusif,” katanya.
Pada sispamkota yang dimulai pukul 09.00 ditunjukkan suasana kerusuhan dan penanganannya. Mulai tahapan kampanye, coblosan hingga pengamanan suara.
Nah dalam perjalanannya ada massa yang kecewa hingga akhirnya demo. Ratusan massa bergerak untuk protes pelaksanaan pemilu.
Ketika demo itulah ada aksi penjarahan. Toko emas tak luput dari penjarahan. Polisi pun bergerak menangkap penjarah. Sebelumnya polisi juga membubarkan massa menggunkan water canon. Suasana pun kembali damai. ***
Reporter : Abdul Aziz Wahyudi
Editor : Hadiyin