Daerah  

Video Penarikan Becak Listrik di Sosmed Disikapi Serius Presiden Becak Indonesia, Begini Tanggapannya

Nanik S Deyang Presiden becak listrik saat memberi tanggapan dugaan video viral tersebut (rio)
Nanik S Deyang Presiden becak listrik saat memberi tanggapan dugaan video viral tersebut (rio)
Madiun, LINGKARWILIS.COM – Kabar terkait program becak listrik menjadi topik perdebatan di beberapa kalangan. Belakangan, sebuah video berdurasi 41 detik beredar di media sosial, menampilkan seorang kakek dengan seragam berwarna biru bertuliskan “Cak Pro” yang mengeluh karena becak listrik miliknya langsung diminta untuk dikembalikan.
Video ini diduga diambil setelah acara peluncuran Becak Listrik di Lapangan Gulun, Kota Madiun, Senin (29/1/2024).

Dalam video tersebut, kakek tersebut mengungkapkan bahwa meskipun dijanjikan uang dan makan, becaknya langsung diminta kembali tanpa alasan yang jelas.

Presiden Becak Indonesia, Naniek S Deyang, memberikan klarifikasi terhadap video tersebut. Menurutnya, latar belakang pengambilan video sebenarnya bukan di Lapangan Gulun, melainkan di Pasar Sleko.
“Perekam video dan kakek yang diwawancarai sudah diidentifikasi, dan keduanya telah meminta maaf,” ujarnya, Jumat (2/2/2024).

Naniek S Deyang juga menegaskan bahwa penerima becak listrik seharusnya berusia di atas 65 tahun, sedangkan kakek dalam video masih berusia di bawah 65 tahun.

Saat ini, becak listrik disimpan di gudang untuk proses perbaikan guna memastikan tidak ada masalah atau kendala saat digunakan. Lebih lanjut, Presiden Becak Indonesia menjelaskan bahwa pelatihan terus diberikan kepada para penerima terkait cara pengoperasionalan dan pengisian ulang tenaga listrik.

Menanggapi isu-isu terkait program becak listrik, Naniek S Deyang menyatakan bahwa tujuannya bukan untuk pemilu 2024, melainkan demi kemanusiaan dan kemakmuran sejumlah tukang becak.

Ia menekankan bahwa para penerima sedang menjalani pelatihan dan proses administrasi. Seorang penerima becak listrik, Soegeng, menyatakan bahwa saat ini mereka masih mengikuti pelatihan dan mengurus administrasi, sementara ke depannya mereka masih belum mengetahui bagaimana kemitraan tersebut akan berkembang.

“Saat ini kami masih mengikuti pelatihan serta mengurus administrasi. Untuk kedepannya seperti apa yang juga termasuk kemitraan, kami masih belum mengetahui,” ucapnya.***
Reporter : Rio Hermawan/Andik Sukaca
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *