Ari Mahendra, salah satu warga, mengatakan bahwa ulat bulu sudah muncul sejak dua pekan lalu, tetapi dalam empat hari terakhir jumlahnya semakin bertambah banyak dan mengganggu warga sekitar.
Karena sudah tidak tahan, warga memutuskan untuk memanggil tim pemadam kebakaran untuk melakukan pembasmian ulat bulu. Mereka tidak berani mendekati sarang ulat yang menempel pada pohon-pohon mangga, sawo, dan pohon lain di sekitar rumah.
Hari Purnomo, salah satu petugas pemadam kebakaran, menjelaskan bahwa mereka melakukan pembasmian ulat bulu dengan cara menyemprotkan campuran deterjen bubuk dan tetes tebu ke sarang-sarang ulat. Selain itu, mereka juga menyemprotkan air busa ke sejumlah dinding rumah warga untuk membunuh atau menghilangkan ulat bulu.
Meskipun ulat bulu tersebut sebenarnya tidak berbahaya dan akan berubah menjadi kepompong dalam beberapa hari, tindakan pembasmian dilakukan untuk mengatasi masalah dan kesusahan yang dialami oleh warga.***
Editor : Hadiyin