Kediri, LINGKARWILIS.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri akan menggelar serangkaian kegiatan edukasi dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) selama dua hari, yakni 20-21 September 2024.
Kepala OJK Kediri, Ismiranti Saputri, mengatakan, inklusi keuangan atau akses perbankan di wilayah Kota Kediri cukup tinggi namun literasi atau pengetahuan masyarakat tentang keuangan masih minim. Untuk itu diperlukan terobosan guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
“Tingkat inklusi keuangan masyarakat juga harus diimbangi dengan peningkatan literasi. Masyarakat harus mengenal produk-produk keuangan termasuk hak dan kewajiban mereka sebagai konsumen,” kata Ismi, sapaan akrab Ismiranti Saputri pada sejumlah wartawan, Kamis (5/9/2024).
Baca juga : Pj Wali Kota Kediri Salurkan BPNTD, Sampaikan Pesan Gunakan Belanja Kebutuhan Sehari-hari
Kegiatan dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) akan mengedepankan edukasi tentang produk keuangan dan investasi yang aman. Tujuannya adalah agar masyarakat semakin memahami berbagai produk keuangan serta risiko dan manfaatnya.
Lantas, kegiatannya apa saja ?
Ismi menuturkan, kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun 2024 bertemakan “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan masyarakat Produktif” dengan kegiatan seperti Food Festival, Edukasi Keuangan, Kredit/Pembiayaan, Booth LJK dan UMKM, Pembukaan Rekening, Reward dan DiscountLomba-lomba serta Hiburan.
Kegiatan tersebut tidak jauh beda dengan penyelenggaraan tahun 2023 lalu. Hanya saja dia memastikan untuk pelaksanaan tahun 2024 ini akan lebih lengkap, menyeluruh dan menyasar semua lapisan masyarakat.
“Sasarannya adalah semua lapisan masyarakat, mulai pelajar hingga pelaku UMKM’ tegasnya.
Sedangkan bentuk pelaksanaan kegiatannya diantaranya talkshow keuangan, stocklab competition, lomba band, lomba mewarnai, business matching, pameran kediri financial, bazar UMKM serta Booth LJK.
Baca juga : Mas Dhito Targetkan Program PTSL Kabupaten Kediri Lengkap 2025
“Dengan berbagai kegiatan tersebut kami berharap masyarakat harus lebih cerdas dalam mengelola keuangan, memahami investasi yang aman, dan tidak mudah tertipu seperti investasi bodong atau pinjol ilegal,” lanjut perempuan berkacamata ini.
Ismi juga menekankan bahwa produk jasa keuangan tidak hanya sebatas tabungan atau kredit namun masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dari investasi yang legal dan mendukung perkembangan usaha.
“para pelaku UMKM utamanya harus memiliki literasi keuangan yang cukup,” tambahnya.
Dengan meningkatnya literasi keuangan, Ismi berharap masyarakat Kota Kediri akan lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi maupun usaha mereka secara lebih efektif.***
Editor : Hadiyin
