Lingkarwilis.com – Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kediri menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait.
Arist Merdeka Sirait merupakan sosok aktivis yang berkonsentrasi dalam advokasi perlindungan anak serta upaya pemenuhan hak-hak anak. Kiprahnya dalam perjuangan hak anak sudah dikenal seantero nusantara.
Bahkan, di Kota Kediri Arist Merdeka Sirait beberapa kali mengawal penegakan hukum atas kasus kekerasan seksual yang dialami anak di bawah umur salah satunya adalah kekerasan seksual anak dengan pelaku SS, kontraktor besar dan berpengaruh di Kediri.
“Saya atas nama pribadi dan lembaga mengucapkan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Arist Merdeka Sirait,” ujar Heri Nurdianto, Dewan Pengawas Yayasan Perlindungan Anak Kediri.
Kata Heri, perjuangan dan kiprah Arist Merdeka Sirait menjadi inspirasi bagi semua aktivis perlindungan anak di nusantara untuk terus menyuarakan pemenuhan hak-hak anak khususnya hak perlindungan atas berbagai bentuk kekerasan pada anak.
“saya yakin, nantinya masih ada Arist Merdeka Sirait lainnya yang berjuang untuk anak-anak,” lanjutnya.
Untuk diketahui, Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait yang selama ini getol menyuarakan hak dan perlindungan anak meninggal dunia, Sabtu (26/8).
Meninggalnya pejuang Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait yang berperawakan gondrong ini dibenarkan Raihanif Putra, salah satu anggota tim Komnas PA.
“Telah berpulang ke Rumah Tuhan, Bapak Arist Merdeka Sirait pada hari Sabtu, 26 Agustus 2023 di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur Jam 08.30 WIB,” kata Raihanif Putra pada sejumlah wartawan.
Raihanif Putra mengatakan Arist Merdeka Sirait wafat karena sakit. Namun dia tidak menjelaskan detail penyakit yang menyebabkan aktivis perlindungan anak tersebut wafat.
“Sebelumnya sakit dan dirawat di RS Polri. Untuk rumah duka masih dirundingkan keluarga,” kata Raihanif.
Raihanif Putra menuturkan, rencana keluarga, Arist Merdeka Sirait akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Medan daerah Porsea, Sumatera Utara.***
Editor : Hadiyin