Ponorogo, LINGKARWILIS.COM – Awal Januari 2025 mencatat peningkatan permintaan trombosit di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Ponorogo.
Hingga 8 Januari, PMI telah mendistribusikan 35 kantong trombosit, sebagian besar untuk pasien demam berdarah dengue (DBD). Jumlah ini diprediksi terus bertambah, mengingat permintaan pada Desember 2024 lalu mencapai 66 kantong.
Ketua PMI Ponorogo, Luhur Karsanto, memastikan ketersediaan trombosit masih mencukupi. “Kami tidak terlalu khawatir karena lonjakannya masih dalam batas terkendali. PMI Ponorogo memiliki alat pemisah trombosit dan rutin melakukan pengolahan darah setiap hari,” ujarnya, Kamis (9/1/2025).
Baca juga : Rapat Pleno KPU Kabupaten Kediri Tetapkan Hanindito dan Dewi Maria Ulfa sebagai Calon Terpilih Pemilu 2024
Permintaan trombosit tidak hanya untuk DBD tetapi juga untuk berbagai kondisi kesehatan lain seperti autoimun, kemoterapi, dan penyakit lainnya.
Namun, kasus DBD mendominasi kebutuhan trombosit saat ini, terutama untuk pasien rawat inap di rumah sakit yang dilayani PMI dengan sistem rantai dingin.
“Prosesnya langsung kami kirim ke bank darah rumah sakit yang membutuhkan,” tambah Luhur.
Baca juga : Satgas Pangan Kabupaten Kediri Temukan Harga Bahan Pokok Masih Tinggi di Awal Tahun
PMI Ponorogo juga mengantisipasi lonjakan permintaan melalui jejaring dengan PMI di wilayah Madiun Raya. Jika stok di wilayah ini tidak mencukupi, PMI Ponorogo akan berkoordinasi dengan PMI Sidoarjo atau Malang yang memiliki kapasitas donor lebih besar.
“Kami sudah memiliki sistem berlapis untuk memastikan kebutuhan trombosit tetap terpenuhi,” jelasnya.
Langkah ini menunjukkan kesiapan PMI Ponorogo dalam menghadapi peningkatan kasus kesehatan yang memerlukan trombosit, terutama pada musim pancaroba seperti saat ini.***
Reporter: Sony Dwi Prastyo
Editor : Hadiyin