Kediri, LINGKARWILIS.COM – Ternak kambing di kalangan masyarakat desa, seperti yang ada di Desa Semen Kecamatan Semen Kabupaten Kediri merupakan kegiatan yang umum dilakukan.
Banyak warga memilih menjadikan kambing sebagai pilihan utama dalam beternak. Mengingat selain bercocok tanam juga wajib beternak kambing. Terutama saat musim ibadah kurban tiba, harga kambing naik lumayan, menjadikan hal ini sebagai daya tarik bagi warga desa terutama petani, untuk memelihara kambing.
Kades Semen Kecamatan Semem Kabupaten Kediri Mat Hasyim mengatakan mayoritas warga di desanya yang berprofesi sebagai petani memiliki kambing. Namun, ia mengakui pola beternak yang diterapkan masih bersifat tradisional, dimana hewan ternak yang dimiliki hanya sebagai aset daripada untuk kegiatan usaha.
Meski begitu Mat Hasyim mengaku berupaya menjadikan ternak kambing sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat guna mendukung ekonomi kerakyatan. Untuk itu bantuan berupa kambing maupun kebutuhan ternak lainnya selalu diupayakan baik dari pemerintah maupun non pemerintah.
“ternak kambing di Desa Semen sebenarnya potensial sekali karena harga yang cenderung stabil dan ketersediaan bahan pakan di Semen ini melimpah,” ujarnya, Jumat (19/01/2024)
Mat Hasyim berharap dengan banyak dukungan akan menciptakan peluang usaha yang besar dan potensial bagi warga Desa Semen untuk mengembangkan beternak kambing secara lebih profesional.
Baca juga : Balai Kelurahan di Kota Kediri Harus Dimanfaatkan untuk Menambah PAD, Ini Arahan PJ Wali Kota Zanariah
“Ada 4 kelompok tani di Desa Semen dan saya berharap semakin berkembang karena potensi apapun di Desa Semen terus kami gerakkan,” lanjutnya.
Sementara itu, Suparno ketua kelompok ternak Pakaryan Agung Desa Semen mengaku senang mendapat bantuan ternak dari salah satu wakil rakyat di Kabupaten Kediri. Ia berharap bantuan tersebut ke depannya akan dapat memberikan tambahan pendapatan pada anggota kelompoknya.
“Alhamdulillah, kami mendapatkan bantuan dan kami wujudkan berupa 7 kambing jantan dan 4 ekor kambing betina,” ucapnya.***
Reporter : Agus Sulistyo Budi
Editor : Hadiyin