KEDIRI, LINGKARWILIS.COM – Musim liburan panjang kerap dimanfaatkan masyarakat, khususnya keluarga dan rombongan pelajar, untuk berwisata ke destinasi alam seperti kawasan pegunungan dan hutan pinus. Namun, para wisatawan diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan hujan intensitas tinggi, terutama di wilayah Kabupaten Kediri.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno, mengungkapkan bahwa meski saat ini sudah memasuki musim kemarau, anomali iklim menyebabkan hujan masih kerap turun secara tiba-tiba dan lebat.
“Menurut BMKG, bulan Maret hingga Mei sudah seharusnya masuk musim kemarau. Namun karena dominasi angin Monsun Australia yang membawa udara kering tertahan oleh fenomena atmosfer seperti MJO, gelombang Kelvin, dan Rossby, pembentukan awan hujan masih sangat aktif,” jelas Joko, Senin (30/06)
Baca juga : Cabor Aeromodelling Kabupaten Kediri Persembahkan Emas di Porprov Jatim IX 2025
Ia menambahkan bahwa kawasan wisata pegunungan lebih rentan terhadap perubahan cuaca cepat. Ketika langit mulai mendung, hujan bisa segera turun dan berpotensi deras hingga sangat deras. Oleh karena itu, wisatawan disarankan segera meninggalkan lokasi wisata jika cuaca mulai memburuk untuk menghindari risiko bencana alam seperti tanah longsor atau banjir bandang.
“Ini bagian dari upaya kami dalam mitigasi bencana. BPBD terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana selama cuaca ekstrem berlangsung,” ujarnya.
Joko juga mengingatkan masyarakat untuk mengutamakan keselamatan selama berlibur, serta memperhatikan informasi cuaca dari pihak berwenang sebelum bepergian.***
Reporter : Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin