Boyong Natapraja Nganjuk Digelar Kamis Siang, Usai Ditunda karena Idul Adha

Boyong Natapraja Nganjuk Digelar Kamis Siang, Usai Ditunda karena Idul Adha
Pamflet Boyong Natapraja Nganjuk tersebar di media sosial (istimewa)

NGANJUK, LINGKARWILIS.COM – Setelah sempat mengalami penundaan akibat bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1446 H, peringatan bersejarah Boyong Natapraja Kabupaten Nganjuk akhirnya akan digelar pada Kamis (12/6/2025) pukul 12.30 WIB.

Peringatan yang biasanya dilaksanakan setiap 6 Juni, tahun ini harus dijadwal ulang demi menghormati momentum Idul Adha. Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Nganjuk memastikan acara akan tetap berlangsung khidmat dan meriah.

“Karena bertepatan dengan Hari Raya, pelaksanaannya kami geser ke tanggal 12 Juni. Semua sudah siap,” ujar Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, yang akrab disapa Kang Marhaen.

Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan tahunan tersebut, yang bukan hanya milik pemerintah daerah, tetapi merupakan milik bersama warga Nganjuk.

Baca juga : Kloter 5 dan 6 Jamaah Haji Kediri Dijadwalkan Tiba Jumat Malam

“Silakan masyarakat ikut menyemarakkan, ini milik kita bersama, bukan hanya acara Pemda,” tambahnya.

Tahun ini, peringatan Boyong Natapraja terasa lebih istimewa karena dirangkaikan dengan tradisi sedekah bumi, sebagai bentuk syukur masyarakat atas hasil panen dan doa agar terhindar dari bencana.

Kang Marhaen membuka ruang partisipasi luas bagi masyarakat dari tiap kecamatan untuk ikut membawa hasil bumi seperti bawang merah, cabai, jagung, kacang, dan hasil pertanian lainnya dalam bentuk gunungan, yang nantinya bisa diarak dengan berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan.

“Silakan kalau mau buat gunungan dan diarak, dari desa atau kecamatan mana saja, sangat diperbolehkan,” tuturnya.

Baca juga : Dishub Kota Kediri Gencarkan Edukasi ODOL, Gandeng Satlantas dan Jasa Raharja

Lebih dari sekadar memperingati perpindahan pusat pemerintahan dari Kecamatan Berbek ke Kecamatan Nganjuk, Boyong Natapraja juga diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat semangat gotong royong dan pelestarian budaya lokal.

“Mari jangan melupakan sejarah. Ini bagian dari upaya menjaga warisan budaya sekaligus mempererat kerukunan di Nganjuk,” pungkas Kang Marhaen.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, malam ini (Rabu, 11/6/2025), juga digelar prosesi penyerahan Bedil Pusaka di Pendopo K.R.T Soesrokusumo. Senjata pusaka tersebut akan diserahkan kepada sesepuh Kabupaten Nganjuk dan diinapkan semalam di Balai Desa Kacangan, Berbek, sebelum prosesi utama keesokan harinya.***

Reporter : Inna Dewi

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *