Demo, Mahasiswa UNP Kediri Tuntut Transparansi Pembangunan Gedung Mangkrak

Aksi Mahasiswa UNP Kediri Tuntut Transparansi Pembangunan Gedung Mangkrak
mahasiswa saat aksi di halaman Kampus Universitas Nusantara PGRI (ist)

Kediri, LINGKARWILIS.COM – Ratusan mahasiswa Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri menggelar aksi  demo di halaman kampus pada Senin (9/12/2024). Mereka menuntut transparansi terkait pembangunan Gedung Belajar 7 Lantai yang dinilai terbengkalai selama enam bulan terakhir, pencairan dana kemahasiswaan, dan pelebaran musala di Kampus 1.

Presiden Mahasiswa BEM UNP Kediri, Lucky Alan Musthofa, menyampaikan bahwa mahasiswa meminta kejelasan alokasi anggaran untuk Gedung Cakrawala Mandala yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada 2022. Meski direncanakan selesai dalam dua tahun, hingga kini pembangunan tersebut belum menunjukkan perkembangan.

“Peletakan batu pertama sudah dilakukan, tapi hingga sekarang tidak ada kejelasan progresnya,” ujar Lucky.

Selain itu, mahasiswa menyoroti keterlambatan pencairan dana kemahasiswaan yang seharusnya dilakukan dua kali dalam sebulan. Saat ini, pencairan dana tahap tiga dan empat belum dilakukan.

Baca juga : UMK Kabupaten Kediri 2025 Masih dalam Tahap Pembahasan

“Seharusnya pencairan ini sudah masuk tahap keempat, tapi hingga kini tahap ketiga pun belum cair,” tambah Lucky.

Mahasiswa juga menuntut pelebaran musala di Kampus 1 yang sering tidak mampu menampung jumlah mahasiswa saat salat Jumat.

Rektor UNP Kediri, Zainal Afandi, menyatakan bahwa pihaknya memahami  tuntutan mahasiswa dan menganggap aspirasi mereka wajar.

“Kami berkomitmen untuk memenuhi tuntutan ini karena mahasiswa berhak mendapatkan fasilitas yang memadai,” kata Zainal.

Terkait mangkraknya Gedung Cakrawala Mandala, Zainal mengungkapkan adanya kendala dalam memenuhi permintaan dari yayasan, yang membuat proses pembangunan terhambat.

Baca juga : Sebanyak 60 Mahasiswa Kota Blitar Terima Beasiswa Rp 24 Juta Setelah Proses Seleksi Ketat

“Saya merasa malu ketika mahasiswa tidak mendapatkan fasilitas layak, padahal kami berupaya menarik mereka untuk kuliah di sini,” ujarnya.

Soal pencairan dana kemahasiswaan, Zainal berjanji akan segera berkoordinasi dengan pihak yayasan dan wakil rektor untuk mempercepat prosesnya.

Meski telah ada audiensi sebelumnya, mahasiswa merasa tidak puas dengan hasilnya. Aksi ini mencerminkan kekecewaan mereka terhadap lambatnya respons pihak kampus dan yayasan terhadap masalah fasilitas dan kebutuhan kemahasiswaan. Pihak kampus kini diharapkan segera mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan tuntutan mahasiswa.***

Reporter: Rizky Rusdiyanto

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *