Dokter Ponorogo Gelar Edukasi dan Pelatihan Tangani Serangan Jantung

Dokter Ponorogo Gelar Edukasi dan Pelatihan Tangani Serangan Jantung
Ketua TP PKK Ponorogo, Susilowati Sugiri Sancoko saat mendengar penjelasan terkait penyakit jantung (Sony)

Ponorogo, LINGKARWILIS.COM – Dalam rangka memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia dan Hari Hipertensi Sedunia, para dokter dari berbagai organisasi seperti Ikatan Alumni Kardiologi Airlangga Surabaya (IAKAS) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Surabaya–Malang, bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Ponorogo, menggelar aksi sosial berupa edukasi serta penanganan kegawatdaruratan jantung.

Kegiatan digelar di RSUD dr. Harjono Ponorogo dan Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, melibatkan berbagai kalangan termasuk ASN dan masyarakat umum.

Ketua IDI Ponorogo, dr. Abraham Reza Kautsar, menjelaskan bahwa edukasi penanganan awal serangan jantung sangat krusial. Tak hanya penyuluhan, peserta juga dibekali pelatihan Basic Life Support (BLS) atau bantuan hidup dasar.

Baca juga : DKPP Kabupaten Kediri Intensifkan Pemantauan Kesehatan Ternak Pasca Wabah PMK

“Pertolongan pertama sangat menentukan. Bisa menyelamatkan nyawa jika dilakukan dengan benar sebelum korban sampai di rumah sakit,” jelas dr. Abraham, Sabtu (21/6/2025).

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Ketua TP PKK Ponorogo, Susilowati Sugiri Sancoko, yang mengapresiasi pelatihan tersebut karena turut melibatkan kader PKK. Menurutnya, keterampilan ini dapat diteruskan ke masyarakat luas untuk kesiapsiagaan dalam kondisi darurat.

Sementara itu, dr. Saskia Dyah Handari dari PERKI mengingatkan pentingnya gaya hidup sehat guna mencegah penyakit jantung koroner, yang kini banyak menyerang usia muda akibat pola makan buruk dan kebiasaan merokok.

Baca juga : Arca Dewa Siwa Bermuka Empat Ditemukan di Kediri, Diduga Peninggalan Abad ke-10 Masa Kerajaan Kahuripan

“Anak muda sekarang banyak yang terkena penyakit jantung karena gaya hidupnya tidak terkontrol,” ujarnya.

Perhatian juga diberikan terhadap kasus jantung bawaan pada anak oleh Ketua IIDI Ponorogo, dr. Erna Dwi Wahyuni. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap terlibat aktif dalam program pencegahan, termasuk dalam penanganan stunting.

Salah satu pelatihan BLS dipandu oleh dr. Liliek Murtiningsih (IAKAS) yang menekankan pentingnya penguasaan teknik dasar penanganan henti jantung. “Masih banyak masyarakat yang keliru dalam menangani henti jantung. Ini ilmu dasar yang wajib dimiliki siapa pun,” tegasnya.

Prasdusti Ayu Prasetyo, peserta pelatihan, mengaku memperoleh pengetahuan yang sangat berguna. “Saya jadi tahu cara melakukan kompresi dada dan bantuan napas. Ilmu yang sangat bermanfaat,” ungkapnya.***

Reporter: Sony Dwi Prastyo
Editor: Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *