LINGKARWILIS.COM – Hujan deras melanda pada Rabu (20/11) menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Tulungagung mengalami bencana hidrometeorologi. Berdasarkan laporan, terdapat empat jenis bencana terjadi yang meliputi pohon tumbang, tanah longsor, dan banjir, yang terjadi di beberapa kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung, Robinson Parsaoran Nadeak menjelaskan hujan lebat yang disertai angin kencang pada hari itu memicu bencana di empat kecamatan, yakni Kedungwaru, Pagerwojo, Kauman, dan Gondang.
Berdasarkan data, di wilayah-wilayah tersebut tercatat dua bencana hidrometeorologi diantaranya pohon tumbang serta masing-masing satu kasus tanah longsor dan banjir.
Menurut Robinson pohon tumbang terjadi di Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru, yang menimpa Puskesmas Pembantu Ngujang, serta di Desa Pucangan, Kecamatan Kauman, yang menyebabkan ruas jalan Pagerwojo-Kauman tertutup oleh pohon.
Api Melahap Gedung UIN SATU Tulungagung, Diduga Korsleting Listrik
Untuk menangani kejadian tersebut, petugas BPBD melakukan pemotongan pohon menggunakan gergaji mesin dan membersihkan area terdampak.
“Setelah menerima laporan adanya pohon tumbang, langsung dilakukan pemotongan dan pembersihan oleh petugas kami. Usia pohonnya memang sudah tua, jadi rapuh saat terkena angin kencang,” Jelasnya
Ia juga mengungkapkan tanah longsor terjadi di Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, tepatnya di ruas jalan Gunung Tugel yang menghubungkan Kecamatan Pagerwojo dan Trenggalek.
Longsor tersebut menyebabkan kerusakan pada tanggul jalan sepanjang 50 meter, dengan lebar tiga meter dan ketinggian 11 meter.
Program Makan Siang Bergizi Gratis, Pj Walikota Batu Targetkan Cegah Stunting di Kota Batu
Akibatnya, ruas jalan ini sementara ditutup untuk kendaraan roda empat, dan garis pembatas dipasang di sekitar lokasi longsoran. Robinson menambahkan bahwa instansi terkait akan menangani perbaikan kerusakan tersebut setelah asesmen selesai dilakukan.
Selain itu, banjir juga dilaporkan terjadi di Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, yang diakibatkan oleh luapan sungai setelah hujan deras meningkatkan debit air.
Banjir dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter tersebut berdampak pada 50 kepala keluarga. Robinson mencatat bahwa banjir mulai surut sehari setelah kejadian.
Ia menekankan bahwa masyarakat di wilayah rawan bencana diimbau untuk tetap waspada, terutama menjelang puncak musim penghujan yang diperkirakan terjadi pada bulan Desember. Masyarakat juga diminta untuk segera melapor jika terjadi bencana di lingkungan mereka.