Anak TK bernama AFA (6 tahun) yang tinggal di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, ditemukan tak bernyawa di sungai kawasan hutan utara Bendungan Semantok pada Senin, 4 Februari 2024, sekitar pukul 15.30 WIB.
Kejadian ini segera dilaporkan ke Sentral Penerimaan Laporan Kepolisian (SPKT) Polsek Rejoso setelah orangtua korban menemukan anaknya telah lemas dan tak bernyawa.
“Korban ditemukan sudah dalam kondisi lemas dan tidak bernyawa oleh kedua orang tua,” ungkap AKP Supriyanto, Kasi Humas Polres Nganjuk, pada Rabu (6/3/2024).
Menurut AKP Supriyanto, kronologi kejadian tersebut terjadi ketika sekitar pukul 11.00 WIB, setelah pulang dari sekolah, korban bersama ibunya hendak menyusul ayahnya yang sedang di ladang hutan utara Bendungan Semantok untuk memanen jagung.
Ketika tiba di ladang, korban bermain di sekitar ladang tepi sungai, sementara ibunya membantu suaminya menanam jagung. Pukul 14.00 WIB, kedua orang tua mencari korban di sekitar ladang namun tidak berhasil menemukannya.
“Setelah pencarian, korban ditemukan oleh kedua orang tuanya mengapung di tepi sungai dalam kondisi lemas dan sudah meninggal,” jelas AKP Supriyanto.
Orang tua korban membawa anak mereka ke Puskesmas Rejoso, namun sayangnya beberapa saat kemudian korban dinyatakan meninggal. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau luka pada tubuh korban.
“Saat ini, kasus ini masih dalam tahap pendalaman dan penyelidikan oleh Polsek Rejoso,” tutup Kasi Humas Polres Nganjuk.***
Editor : Hadiyin