PONOROGO, LINGKARWILIS.COM — Perhelatan budaya tahunan Grebeg Suro akan resmi dibuka Selasa malam (17/6/2025). Event nasional yang digelar mulai 4 hingga 29 Juni ini kembali menjadi sorotan publik, terutama karena berkaitan langsung dengan ambisi Ponorogo untuk masuk dalam jaringan kota kreatif dunia versi UNESCO (UNESCO Creative Cities Network/UCCN) 2025.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam keterangannya secara khusus mengajak insan pers untuk ikut berperan aktif membangun citra positif Grebeg Suro. Ia menekankan pentingnya peran media dalam membangun persepsi publik, baik di tingkat nasional maupun global.
“Kita tengah berjuang masuk ke dalam UCCN, dan posisi Ponorogo saat ini sudah berada di tahap akhir. Kami butuh dukungan teman-teman jurnalis untuk mengangkat narasi budaya Ponorogo ke tingkat dunia,” ujar Sugiri, Senin (16/6/2025).
Baca juga : Revitalisasi Stasiun Kediri Dimulai, Sejumlah Pohon Dipangkas dan Lampu Taman Dinonaktifkan
Ponorogo, yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam seleksi UCCN tahun ini, diajukan dalam kategori Folk Arts, yakni kategori yang menonjolkan kekayaan budaya lokal seperti seni pertunjukan tradisional, kerajinan, kuliner khas, dan ekspresi kreatif lainnya.
“Grebeg Suro ini momentum penting. UNESCO sedang menilai kita. Kalau diterima, Ponorogo akan terhubung dengan kota-kota kreatif di seluruh dunia,” tambahnya.
Meski digelar dengan anggaran yang terbatas, Bupati memastikan gelaran tahun ini tetap meriah dan inovatif. Selain menampilkan agenda rutin seperti Festival Reog Remaja, Festival Reog Nasional, pameran bonsai, dan pameran keris, penyelenggaraan tahun ini juga akan memanfaatkan teknologi modern berupa video mapping.
Baca juga : Mas Dhito Selamatkan Ribuan Anak Putus Sekolah, Arahkan Pendidikan Inklusif di Kabupaten Kediri
“Secara konten, rangkaian kegiatan hampir sama. Tapi tahun ini kami mengusung konsep baru yang memadukan budaya dan teknologi agar tampil lebih menarik,” terang Kang Giri, sapaan akrab Bupati.
Dengan berbagai elemen budaya lokal dan pendekatan modern, Pemkab Ponorogo berharap Grebeg Suro 2025 tidak hanya menjadi pesta rakyat, tetapi juga menjadi etalase kekayaan budaya daerah yang mampu berbicara di panggung dunia.***
Reporter : Sony Prasetyo
Editor : Hadiyin