Kediri, LINGKARWILIS.COM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kediri selama tiga jam pada Minggu (22/12) sore memicu banjir besar di Kecamatan Banyakan, Grogol, dan Tarokan. Akibatnya, sejumlah ruas jalan, termasuk jalur utama Kediri-Nganjuk, mengalami kemacetan parah akibat genangan air yang menutup akses.
Banjir juga merendam puluhan rumah warga dengan ketinggian air bervariasi, merusak fasilitas umum, dan menyebabkan tembok sebuah musala roboh. Selain itu, sejumlah makam turut terendam, sementara sarana prasarana umum lainnya juga mengalami kerusakan.
Sebagai langkah tanggap darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri segera mendirikan posko darurat dan dapur umum di Balai Desa Tiron, Kecamatan Banyakan. Posko ini difungsikan untuk memberikan pelayanan dan bantuan kepada masyarakat terdampak.
Baca juga : LSM GMBI Kediri Raya Ultimatum Pengelola Resto Wizzmie Segera Lengkapi Perizinan, PUPR Siap Bertindak Tegas
“Kami terus melakukan pendataan kerusakan dan kerugian akibat banjir di tiga wilayah tersebut. Posko dan dapur umum di Tiron disiapkan untuk memenuhi kebutuhan logistik warga yang mengungsi,” ujar seorang petugas BPBD Kabupaten Kediri.
Laporan sementara menunjukkan bahwa banjir menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur jalan dan fasilitas umum lainnya. Beberapa warga juga dilaporkan harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman karena rumah mereka terendam.
BPBD bersama dinas terkait dan relawan terus melakukan penanganan, termasuk pembersihan lumpur di area terdampak dan distribusi bantuan makanan. Selain itu, tim teknis mulai menilai kebutuhan perbaikan fasilitas yang rusak.
Baca juga : Alfamidi dan Relawan Kesehatan Indonesia Gelar Layanan Kesehatan Gratis di Kediri
Pemkab Kediri mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat intensitas hujan yang masih tinggi. Masyarakat juga diminta segera melapor ke posko apabila membutuhkan bantuan darurat.
Dengan langkah cepat yang diambil oleh BPBD dan partisipasi aktif warga, diharapkan situasi darurat ini dapat segera tertangani, dan kehidupan masyarakat kembali normal dalam waktu dekat. .***
Reporter : Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin