Tulungagung, LINGKARWILIS.COM – Ribuan warga dari segala usia di Tulungagung mengalami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) diduga akibat perubahan musim saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr. Kasil Rokhmad mengatakan, kendati kasus ISPA mencapai ribuan, namun tidak ada kasus kematian. Meski begitu masyarakat tetap harus waspada lantaran ISPA bisa berbahaya jika tidak segera ditangani.
“Kalau konfirmasi kasus se-Kabupaten Tulungagung tentunya sudah mencapai ribuan, untuk jumlah pastinya saya kurang hafal, yang jelas semua mulai dari anak-anak sampai dewasa bisa terkena,” kata dr. Kasil Rokhmat, Selasa (31/10/2023).
Pejabat dari Pusat Santer Dikabarkan Akan Menduduki Posisi Pj Wali Kota Kediri, Ini Namanya
Penyebab tingginya kasus ISPA sendiri, jelas Kasil, dikarenakan terjadinya perubahan suhu secara drastis akibat terjadinya musim pancaroba pada tahun 2023. Hal itu berimbas pada udara yang dihirup menjadi tidak optimal terhadap lapisan mukosa pada saluran pernapasan manusia.
Imbasnya, lapisan mukosa yang tidak optimal itu menyebabkan turunnya daya kemampuan untuk bertahan dari serangan virus (Imunitas Tubuh). Pada saat hal itu terjadi, manusia akan sangat rentan terserang berbagai penyakit salah satunya penyakit ISPA yang menyerang saluran pernafasan.
“Dari suhu dingin berubah ke suhu panas, begitupun sebaliknya, dimana hal ini membuat daya tahan tubuh masyarakat menurun dan mudah terserang penyakit,” jelasnya.
Setiap perubahan musim, ungkap Kasil, pihaknya mengakui jika tingkat kasus konfirmasi ISPA di Tulungagung sudah bisa dipastikan mengalami peningkatan. Mengingat infeksi virus dan bakteri bisa dengan mudah menyerang manusia dengan daya tahan tubuh lemah pada musim pancaroba.
Menurut Kasil, salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah terserang ISPA diantaranya seperti memakai masker saat beraktivitas. Selain itu, menjaga pola makan dan menerapkan pola hidup sehat yang berimbas meningkatnya imunitas tubuh juga bisa mencegah ISPA.
“Konsumsi minuman dingin pada saat cuaca panas secara ekstrem juga bisa berpengaruh dengan terjadinya ISPA, karena suhu tubuh yang panas dan masuknya minuman dingin bisa mengakibatkan demam yang berujung infeksi pernafasan,” pungkasnya.***
Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor : Hadiyin