LINGKARWILIS.COM – Jumlah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Jombang terus melonjak. Berdasarkan data terbaru, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, Mochamad Saleh, melaporkan total 536 kasus telah tercatat.
“Jumlah ini akumulasi dari Desember 2024 sebanyak 282 kasus, 41 kasus awal Januari 2025, dan penambahan hingga Senin (13/1). Saat ini, 23 ekor sapi mati, 65 sapi terpaksa dipotong, 254 masih sakit, dan 193 sapi sembuh,”ungkap Saleh pada Selasa (14/1).
Sebagai langkah penanganan, Pemkab Jombang telah melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan yang menjadi pusat persebaran virus. Bahkan, penutupan sementara pasar hewan juga tengah dipertimbangkan.
Polisi Sambang Warga untuk Edukasi Pencegahan PMK di Kediri
“Langkah ini sudah kami laporkan ke Bupati Jombang, mengingat penutupan pasar hewan membutuhkan surat keputusan bupati,” jelas Saleh.
Tak hanya itu, Pemkab juga mengajukan anggaran sebesar Rp 1 miliar dari Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mendukung pengadaan vaksin PMK.
Ketua Komisi B DPRD Jombang, Anas Burhani, turut mendorong Dinas Peternakan untuk lebih responsif dalam mengantisipasi penyebaran PMK.
“Jangan sampai antisipasi lambat berdampak pada meluasnya penyebaran virus ini,” tegas Anas.
Melalui langkah-langkah strategis ini, Pemkab Jombang berharap dapat mengendalikan lonjakan kasus PMK guna melindungi peternak dan menjaga kestabilan ekonomi lokal.
Reporter : Taufiqur Rachman
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya