Kediri, LINGKARWILIS.COM – Menghadapi arus libur tahun baru 2024, Kawasan Jalur Lintas Selatan (JLS) Kecamatan Besuki Tulungagung justru ditutup oleh Satlantas Polres Tulungagung. Penutupan mulai Rabu (30/12/2023) sampai Senin (1/1/2024) pukul 16.00 WIB.
Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Jodi Irawan mengatakan, pihaknya memprediksi pada libur tahun baru 2024 masih terjadi kepadatan pada JLS Tulungagung akibat peningkatan arus.
Prediksi tersebut didasarkan pada evaluasi yang dilakukan saat puncak libur natal kemarin yang mana terjadi peningkatan arus lalu lintas pada kawasan tersebut.
Demi mengantisipasi hal itu, pihaknya akan kembali menerapkan rekayasa lalu lintas pada kawasan tersebut selama tiga hari.
“Rekayasa lalu lintas disana akan dimulai pada Sabtu (30/12/2023) sampai dengan Senin (1/1/2024) mendatang. Setelah itu, rekayasa lalu lintas disana akan kami kembalikan seperti sebelumnya,” kata AKP Jodi Irawan, Jumat (29/12/2023).
Secara teknis, ungkap Jodi, rekayasa lalu lintas mulai diberlakukan pada pukul 16.00 WIB yang mana saat itu sudah tidak ada lagi wisatawan yang boleh masuk kawasan JLS.
Hanya saja, bagi wisatawan yang memiliki tiket menginap pada resort Pantai Midodaren masih diperbolehkan masuk.
Selain itu, pada saat itu, pihaknya juga mulai memberlakukan one way mulai dari Pantai Klathak, Pantai Gemah, Pantai midodaren sampai simpang tiga JLS di Kecamatan Besuki. Namun bagi wisatawan yang masih berada di kawasan pantai, tetap diperbolehkan.
“Jadi mulai pukul 16.00 WIB, sudah tidak ada wisatawan yang boleh masuk kawasan JLS. Kalau yang masih ada disana (Pantai) diperbolehkan, nanti kalau bisa pulangnya sebelum atau sesudah maghrib,” ungkapnya.
Kemudian, jelas Jodi, pada saat wisatawan hendak pulang dari kawasan wisata pantai selatan di Tulungagung, mereka tidak diperbolehkan menikmati sunset di tepi jalan JLS.
Lalu, arus balik juga tidak boleh mengarah ke kawasan Prigi Trenggalek, melainkan ke arah Tulungagung.
Hanya saja, untuk wisatawan yang berhenti di bahu jalan, pihaknya tidak memiliki wewenang untuk melakukan penindakan, tetapi pihaknya hanya menghimbau maupun meminta para wisatawan untuk tidak berada di bahu jalan lantaran dikhawatirkan menyebabkan kemacetan.
“Kami menghimbau agar masyarakat mematuhi aturan dari petugas, kalau ada wisatawan yang berhenti di tepi jalan dan diminta untuk pindah oleh petugas, harap dimaklumi karena ini bersangkutan dengan arus lalu lintasnya,” pungkasnya.***
Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor : Hadiyin