Batu, LINGKARWILIS.COM – Sekitar 2.698 hektare kawasan di Kota Batu dikategorikan sebagai area bahaya banjir bandang level tinggi.
Pemetaan ini berdasar kajian strategis yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu terkait potensi bahaya banjir bandang di wilayah tersebut.
Hasil kajian menyebutkan bahwa distribusi luas lahan yang berpotensi tinggi terkena dampak banjir bandang tersebar di tiga wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji, dan Kecamatan Junrejo.
Baca juga : Tidak Semua Perusahaan di Kota Batu Bisa Bayar Karyawan Sesuai UMK, Begini Tanggapan Kadisnaker
BPBD Kota Batu juga merinci bahwa sejumlah desa di ketiga kecamatan tersebut termasuk dalam kategori bahaya level tinggi terkait banjir bandang.
Desa-desa yang terkategori sebagai area berpotensi bahaya tinggi banjir bandang antara lain adalah Desa Pesanggrahan, Desa Sidomulyo, Sumberejo, Ngaglik, dan Temas di Kecamatan Batu.
Di Kecamatan Bumiaji, terdapat Desa Pandanrejo dan Punten, sementara di Kecamatan Junrejo, terdapat desa Junrejo, Mojorejo, Tlekung, Pendem, dan Dadaprejo.
Baca juga : ASN yang Pindah ke IKN Akan Dapat Tunjangan Pionir, Ini Infonya
Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, menyampaikan bahwa Kota Batu, yang berada di dataran tinggi, memiliki risiko besar terhadap bencana banjir bandang.
“Kajian ini merupakan langkah mitigasi guna menghindari potensi kerugian jiwa dan materi,” ujar Agung Sedayu, Jumat, (02/02/2024)
Sebagai langkah preventif, BPBD Kota Batu merencanakan pembuatan Automatic Weather Station (AWS) untuk mendeteksi ancaman banjir bandang. Salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang dilibatkan untuk pengembangan alat tersebut.
Baca juga : Presiden Jokowi : Penyaluran Bansos Sudah Melalui Mekanisme dan Persetujuan DPR
AWS diharapkan dapat mengukur ketinggian muka air di bagian hulu, sehingga jika mencapai batas tertentu, notifikasi bahaya dapat diteruskan ke daerah hilir.
“Kesiapsiagaan diharapkan dapat ditingkatkan oleh seluruh masyarakat, termasuk pelaku usaha dan pelaku wisata, guna mengurangi potensi dampak dari bencana tersebut,” pungkasnya.***
Reporter : Arief
Editor : Hadiyin