KEDIRI, LINGKARWILIS.COM – Dalam rangka memperingati Hari Perkebunan Nasional ke-67, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya, bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri, menyerahkan sertifikat organik kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Dholo Indah Jugo Mojo. Penyerahan berlangsung di rumah Ketua Poktan Dholo Indah, Selasa (10/12).
Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya, Tomi Nugraha, menjelaskan bahwa sertifikat organik adalah dokumen resmi yang menyatakan suatu produk, proses, atau sistem telah memenuhi standar tertentu, terutama dalam konteks ramah lingkungan dan bebas bahan kimia berbahaya.
“Keberadaan sertifikat ini diharapkan mampu memajukan kopi organik di Kabupaten Kediri, baik dari segi kualitas maupun inovasi,” ujar Tomi.
Anang Widodo, Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri, menekankan bahwa sertifikat organik merupakan sesuatu yang jarang ditemui di Indonesia, khususnya untuk produk kopi. Ia berharap kopi arabica organik dari Desa Jugo Mojo dapat terus berkembang hingga mampu memasuki pasar ekspor.
“Kopi arabica organik dari Jugo Mojo ini diharapkan bisa menjadi komoditas ekspor. Sertifikat organik menunjukkan bahwa produk ini dihasilkan dengan metode yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkap Anang.
Priyo Darmadi, Ketua Poktan Dholo Indah, mengungkapkan bahwa kelompoknya memiliki lahan tanam kopi arabica seluas 16,8 hektare dengan 100 anggota petani. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah melalui pemberian sertifikat organik ini.
Baca juga : UMK Kabupaten Kediri 2025 Masih dalam Tahap Pembahasan
“Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap kerja keras kami. Benih kopi yang kami tanam juga didukung melalui bantuan dari berbagai pihak, yakni Kementerian Pertanian sebanyak 100.000 bibit, Pemprov Jawa Timur 75.000 bibit, dan Dispertabun Kabupaten Kediri 25.000 bibit,” ujar Priyo.
Penyerahan sertifikat organik ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan kopi organik Kabupaten Kediri. Dengan dukungan dari pemerintah, kopi arabica Jugo Mojo diharapkan mampu bersaing di pasar internasional dan memperkuat posisi Kabupaten Kediri sebagai penghasil kopi berkualitas.***
Reporter: Bakti Wijayanto
Editor: Hadiyin