Nganjuk, LINGKARWILIS.COM – Pergerakan tanah di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Setelah ambles pada Senin (19/5/2025) sekitar pukul 22.00 WIB, area longsor meluas hingga menyebabkan tersumbatnya aliran sungai di lokasi tersebut.
Camat Ngetos, Nuri Prihandoko, mengungkapkan bahwa sejak Sabtu tim gabungan telah melakukan pengawasan ketat dan mendirikan pos pantau di sekitar titik longsor untuk memantau kondisi tanah secara intensif.
“Sejak Sabtu kita sudah mendirikan pos pantau agar pergerakan tanah bisa terus kita awasi dengan baik,” kata Nuri saat dihubungi.
Baca juga : Cuaca Ekstrem Dongkrak Harga Sayuran di Kediri, Permintaan Meningkat
Pada Selasa dini hari (20/5) sekitar pukul 02.00 WIB, tim melaporkan aliran sungai telah kembali lancar meski airnya masih berwarna coklat keruh.
Sebagai tindakan pencegahan, jalur yang menghubungkan Dusun Tawang dan Dusun Dlopo di Kepel Ngetos ditutup mulai Selasa pagi untuk memastikan keselamatan warga dan menghindari potensi bahaya akibat longsor.
Tim BPBD Kabupaten Nganjuk pun sudah berada di lokasi untuk melakukan penilaian kondisi lebih mendalam. Koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan juga akan segera digelar untuk merumuskan langkah penanganan berikutnya.
Baca juga : Dugaan Korupsi Proyek Dam Kalibentak, Dua ASN PUPR Blitar Diberhentikan Sementara
Lokasi longsor ini berada di lahan pertanian cengkeh milik warga, berdekatan dengan lokasi longsor yang pernah terjadi di Selopuro, Ngetos pada tahun 2017.
Camat Ngetos mengimbau masyarakat agar menjauh dari area longsor demi menjaga keselamatan bersama dan menghindari risiko yang tidak diinginkan.***
Reporter: Inna Dewi Fatimah
Editor : Hadiyin