Blitar, LINGKARWILIS.COM – Belasan massa pedagang kaki lima (PKL) yang tergabung dalam Perkumpulan Pedagang Bumi Bung Karno (Permidator) ngeluruk kantor DPRD Kota Blitar, Senin (23/10). Mereka menuntut realisasi janji Pemkot Blitar terkait bantuan rombong jualan.
Koordinator Permidator Mohammad Triyanto mengatakan para pedagang kecewa karena rombong jualan yang dijanjikan belum terealisasi. Padahal sudah mau ganti tahun.
“Wajar menagih janji, karena berkaitan dengan mata pencarian hidup. Dulu pernah dijanjikan diberi rombong untuk jualan,” katanya, Senin (23/10).
Ada Ibu di Blitar Punya 3 Anak Disabilitas, Menteri Sosial Datangi Langsung , Ini yang Dilakukan
Mayoritas para pedagang bertahun-tahun berjualan di Alun-Alun Kota Blitar. Sehubungan rencana Pemkot Blitar menata para pedagang utamanya di sebelah utara dan timur mereka bersedia dengan syarat diberi rombong.
Total keseluruhan pedagang sebanyak 34 orang namun yang mendapat bantuan rombong 24 orang sementara 14 pedagang belum mendapatkan bantuan.
“Nah 14 pedagang inilah yang demo menagih janji bantuan rombong,” katanya.
Di hadapan dewan para pedagang pun menumpahkan uneg-unegnya. Bahkan melebar. Bukan hanya soal rombong tetapi wadul soal kebersihan lokasi dan penerangan.
Di dewan pedagang ditemui sejumlah dewan. Di antaranya Ketua Komisi 2 DPRD Kota Blitar Yohan Tri Waluyo, ada pula Yudi Meira, Hardita Magdi dan Purwanto.
“Pedagang minta secepatnya direalisasikan. Jika bantuan rombong sudah ada, minta kualitasnya diperhatikan. Jangan sampai yang dulu, Rp 9 juta kurang sreg kualitasnya,” katanya.
Sementara itu Ketua Komisi 2 DPRD Kota Blitar Yohan Tri Waluyo keluhan soal rombong sudah ditampung jauh-jauh hari. Bahkan saat ini tinggal direalisasikan.
“Sudah ada anggarannya, tinggal realisasi. Saat ini anggarannya masih persetujuan gubernur,” kata Yohan.
Pihaknya meminta pedagang bersabar dulu. “Yang penting sabar dulu. Sudah dianggarkan dan tinggal realisasi di perubahan anggaran,” katanya.
Usai mendapat kejelasan, para pedagang membubarkan diri. Massa siap turun lagi jika janji bantuan rombong tak ada realisasi.***
Reporter : Abdul Aziz Wahyudi
Editor : Hadiyin