LINGKARWILIS.COM – Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Hikam di Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang menciptakan sebuah inovasi dalam menghadapi masalah lingkungan dengan fokus pada pengelolaan sampah plastik.
Sejak tahun 2015, MTs Al Hikam telah memasukkan kegiatan pengolahan sampah plastik menjadi ecobrick—botol plastik berisi sampah anorganik yang berfungsi sebagai bata ramah lingkungan—ke dalam kurikulumnya.
Kepala MTs Al Hikam, Maftuhah Mustiqowati, atau Ning Ika, menjelaskan bahwa program ini muncul dari kepedulian sekolah terhadap lingkungan, khususnya terkait masalah sampah plastik yang memiliki dampak langsung pada masyarakat.
Ning Ika menyebut bahwa sekolah memang memiliki fokus pada isu lingkungan, sehingga memasukkan pengolahan sampah plastik ke dalam kurikulum bertujuan agar siswa lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan sendiri.
Polres Jombang Gelar Sholawat Bersama Demi Pilkada 2024 Aman dan Damai
Setiap siswa diwajibkan untuk membuat ecobrick sebagai bagian dari kegiatan sekolah, bahkan dijadikan salah satu syarat kelulusan ujian akhir. Ning Ika mengungkapkan bahwa meski awalnya mungkin dianggap sebagai kewajiban yang berat, kegiatan ini akhirnya menjadi kebiasaan yang membawa dampak positif bagi banyak siswa.
Selain itu, berbagai hasil ecobrick dari para siswa dimanfaatkan dalam lingkungan sekolah, seperti untuk membuat tembok pembatas, papan mading, partisi ruangan, serta dekorasi untuk area swafoto siswa. Ning Ika menambahkan bahwa ecobrick dapat digunakan untuk berbagai hal di sekolah, mulai dari sekat, mading, hingga meja dan kursi di area santai siswa.
Lebih jauh, Ning Ika menjelaskan bahwa program ini mengajarkan siswa tentang tanggung jawab terhadap sampah mereka dengan motto “Sampahmu adalah Tanggung Jawabmu,” sehingga siswa diharapkan lebih bijak dalam mengelola sampah dan tidak membuangnya sembarangan.
Deklarasi Bawaslu Kota Kediri, Tolak Politik Uang, Hoax, dan SARA di Pilkada 2024
Pengelolaan sampah plastik di MTs Al Hikam ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat sekitar. Para orang tua siswa juga melaporkan bahwa anak-anak mereka kini lebih peduli terhadap kebersihan dan lingkungan, baik di rumah maupun di sekolah, dan bahkan mulai mengajak keluarga untuk membuat ecobrick bersama.
Program ini, selain menumbuhkan tanggung jawab, juga mengasah kreativitas siswa. Beragam karya ecobrick yang dibuat para siswa menjadi daya tarik di sekolah dan kerap mendapat perhatian dari pengunjung.
Ning Ika berharap program ini dapat menginspirasi sekolah lain di Kabupaten Jombang untuk menerapkan pendekatan serupa, karena permasalahan sampah plastik memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak.
Dengan kurikulum yang mencakup pengolahan sampah plastik ini, MTs Al Hikam telah menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya berkisar pada akademis, melainkan juga mencakup pembentukan karakter dan tanggung jawab sosial.
Penulis: Agung Pamungkas
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya