NGANJUK, LINGKARWILIS.COM – Ratusan warga Desa Sudimoroharjo, Kecamatan Wilangan, memadati lokasi Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jumat (13/5/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di tengah tekanan inflasi.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Nganjuk, Judi Ernanto, yang mewakili TPID menyatakan bahwa GPM merupakan upaya konkret pemerintah dalam menahan laju inflasi melalui sektor pangan, yang selama ini menjadi penyumbang terbesar kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Kami akan terus menyasar kecamatan-kecamatan lainnya. Sudimoroharjo menjadi prioritas karena tingginya kebutuhan di wilayah ini. Kami juga libatkan Bulog dan pelaku UMKM agar distribusi logistik berjalan efisien dan harga tetap terjangkau,” ujar Judi.
Baca juga : Hari Bhayangkara ke-79, Polres Nganjuk Kunjungi Purnawirawan dan Anggota yang Sakit
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga daya beli masyarakat melalui program serupa.
“Melalui Gerakan Pangan Murah, kami ingin memastikan bahwa masyarakat tetap memiliki akses terhadap bahan pokok berkualitas dengan harga yang wajar. Ini bentuk tanggung jawab kami dalam menjaga keseimbangan ekonomi, apalagi di tengah gejolak harga yang kerap terjadi,” tegas Bupati.

Sementara itu, sejak pagi hari, warga sudah tampak antusias memadati area pasar murah demi memperoleh bahan pangan seperti beras, minyak goreng, telur ayam, gula pasir, hingga sayuran segar dengan harga di bawah pasaran.
Baca juga : Pemkab Kediri Apresiasi Pembudidaya Ikan Gunakan Sistem Bioflok
“Adanya pasar murah ini sangat membantu. Sekarang harga-harga naik, terutama beras dan minyak. Di sini bisa dapat lebih murah sampai Rp2.000–Rp3.000, kualitasnya pun bagus,” ungkap Sri Wahyuni, salah satu warga.
Sri Wahyuni berharap kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan lebih rutin, sekaligus menambahkan komoditas seperti ikan laut serta bawang merah dan putih, karena akses masyarakat ke pasar tradisional cukup jauh.
“Kalau lebih sering ada pasar murah ya saya sangat senang,” kata Sri dengan tersenyum ***
Reporter: Agus Sulistyo Budi
Editor: Hadiyin