Daerah  

PMI Asal Tulungagung Meninggal Dunia di Perantauan, 5 Kasus Tercatat Sepanjang Tahun 2024

PMI Asal Tulungagung Meninggal Dunia di Perantauan, 5 Kasus Tercatat Sepanjang Tahun 2024
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Tulungagung, Agus Santoso saat memberikan pernyataan soal PMI yang meninggal dunia di tempatnya merantau sepanjang tahun 2024 (isal/Lingkar)

LINGKARWILIS.COM – Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Tulungagung dilaporkan meninggal dunia selama bekerja di luar negeri sepanjang tahun 2024. Mayoritas dari mereka bekerja di Hongkong dan Taiwan, yang merupakan tujuan utama PMI dari daerah tersebut.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Tulungagung, Agus Santoso, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan tentang PMI asal Tulungagung yang meninggal di negara perantauan.

“Jumlah persisnya belum ada, tetapi setidaknya ada lebih dari 5 PMI asal Tulungagung yang meninggal di negara perantauan,” kata Agus Santoso, Minggu (19/1/2025).

Proses pemulangan jenazah ke Indonesia dilakukan oleh pihak Disnakertrans tanpa biaya bagi keluarga PMI yang meninggal. Agus memastikan bahwa layanan penjemputan ini tersedia gratis, tanpa memandang apakah PMI tersebut bekerja secara legal atau ilegal.

Ratusan Guru PPPK Paruh Waktu di Tulungagung Tuntut Kesejahteraan, Ancam Mogok Mengajar*

“Saat ini, jumlah pastinya belum terhitung, tetapi setidaknya lebih dari lima orang yang meninggal,” tambahnya.

Agus menjelaskan, mayoritas PMI yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit yang mereka derita. Pihaknya juga memberikan himbauan kepada calon PMI untuk menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat ke luar negeri, guna mengurangi risiko kematian di tempat perantauan.

Selain itu, Agus mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkonsultasi dengan lembaga pemeriksaan kesehatan untuk meminimalisir angka kematian di kalangan PMI.

“Kami telah berkonsultasi ke pihak pemeriksaan Kesehatan untuk meminimalisir angka kematian PMI di negara perantauan,” ungkapnya.

Terkait dengan negara tujuan, sebagian besar PMI asal Tulungagung memilih Hongkong dan Taiwan. Namun, ada negara-negara tertentu yang mulai membatasi jumlah PMI karena perilaku beberapa pekerja migran yang tidak sesuai dengan norma setempat.

“Tapi kalau minat untuk bekerja sebagai PMI di Tulungagung itu masih banyak. Namun ada beberapa negara yang memang membatasi diri karena perilaku PMI itu sendiri,” tambah Agus, menyoroti tantangan yang dihadapi dalam pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.

Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor :  Shadinta Aulia Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *