Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Jalur Lintas Selatan (JLS) dan jalur rawan longsor di Kabupaten Trenggalek menjadi fokus perhatian selama libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Diperkirakan terjadi peningkatan mobilitas di Jalur Pantai Selatan (Pansela) selama periode liburan tersebut, dan cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi, terutama curah hujan intensitas ringan hingga lebat.
Kapolres Trenggalek, AKBP Gathut Bowo Supriyono, menyampaikan bahwa selain pengamanan kegiatan keagamaan dan pergantian tahun, perhatian juga diberikan pada objek vital wisata, JLS, dan jalur rawan longsor.
“Untuk itu kita antisipasi. Selain pengamanan kegiatan keagamaan maupun kegiatan pergantian tahun, objek vital wisata, JLS hingga jalur rawan longsor juga jadi atensi,” kata Kapolres Trenggalek, Kamis (21/12).
Gathut Bowo Supriyono mengingatkan pengguna jalan di JLS untuk menghindari berswafoto di jalur-jalur krusial yang dapat menyebabkan potensi kecelakaan lalu lintas, terutama karena banyak masyarakat berhenti di pinggir jalan untuk berfoto.
Tak hanya JLS, jalur rawan longsor di Trenggalek juga mendapatkan perhatian khusus. Dengan potensi cuaca ekstrem dan potensi curah hujan, Trenggalek berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin kencang, dan tanah longsor.
Pihak berwenang, bersama TNI-Polri dan stakeholder lainnya, melakukan persiapan dan apel bersama untuk memastikan kesiapan sarana prasarana dan personel dalam menghadapi potensi risiko tersebut.
Kapolres berharap agar para personel dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan humanis, serta berharap agar operasi berjalan lancar tanpa gangguan Kamtibmas.
Operasi Lilin Semeru 2023, yang berlangsung dari 22 Desember hingga 2 Januari, melibatkan 250 personel gabungan dari enam Satuan Tugas (Satgas) yang melibatkan Satgas Preemtif, Satgas Preventif, Satgas Kamseltibcarlantas, Satgas Gakkum, Satgas Humas, dan Satgas Banops.***
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Hadiyin
