Kediri, LINGKARWILIS.COM – Karena pasar loak Kaliombo tidak diperhatikan oleh Pemkot Kediri dan sepi pembeli sejumlah pedagang rosok atau barang bekas memilih kembali berjualan di Jln Patiunus dan Jln Sriwijaya.
Mereka menggelar dagangan di trotoar jalan seperti awal mereka berada di sana. Para pedagang mengaku memilih kembali berjualan di tempat tersebut karena banyak pembeli, terutama di hari minggu atau hari libur.
Salah satu pedagang pasar loak Kaliombo yang kembali berjualan di jln Pati Unus adalah Wahyu Santoso yang asli warga Setono Betek.
Baca juga : Bawaslu Kota Kediri Hentikan Penyelidikan Kasus Perusakan APK, Sulit Temukan Pelaku
Wahyu mengaku sebelumnya memang berjualan di pasar loak Kaliombo namun di sana sepi pembeli padahal satu-satunya sumber penghasilan dia adalah berjualan barang rosok.
“Saya sendiri bingung mas, sak repotan, jualan di Kaliombo tidak laku di sini sering diobrak atau dirazia Satpol PP,” ujarnya, Sabtu (10/2/2024).
Wahyu menyadari bahwa keputusannya untuk kembali berjualan di trotoar di Jln Pati Unus menyalahi aturan. Namun mau bagaimana lagi kepentingan untuk menghidupi keluarga lebih utama.
“Lha urusannya dengan perut e mas,” lanjutnya.
Baca juga : Sering Kemalingan, Ternyata Juga Menjadi Salah Satu Masalah di Pasar Loak Kaliombo Kota Kediri
Wahyu berharap, Pemerintah Kota Kediri punya konsep yang serius untuk menata pedagang rosok dengan membuat tempat atau pasar khusus yang benar-benar dikelola dengan baik, bukan sekedar tempat sementara seperti di Kaliombo.
“Tolong dicarikan tempat yang layak sang terpusat satu tempat, yang menjadi jujukan masyarakat, tidak seperti sekarang, di sini ada, di sana ada.” pungkas Wahyu.
Sementara itu, beberapa penjual rosok di Pasar Loak Kaliombo ada yang memutuskan untuk beralih profesi salah satunya Pujiono warga Kemasan. Dia sekarang menjadi tukang parkir.
“Saya dulu jual barang bekas, ya macam macam mas, TV, tape, kipas angin dan banyak lagi, tapi di Kaliombo sepi, hutang saya banyak, saya menghidupi anak istri e, kalau cuma dapat 50 ribu gak cukup, buat makan, ngopi, rokok,” ujarnya.***
Reporter : Agus Sulistyo Budi
Editor : Hadiyin