LINGKARWILIS.COM – Tekanan darah tinggi atau yang dikenal sebagai hipertensi, adalah salah satu penyakit kronis paling umum di dunia dan menjadi masalah kesehatan yang kini semakin populer di masyarakat.
Pasalnya penyakit ini dapat menyebabkan stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal. Banyak orang mencari metode alami untuk mencegah dan mengelola hipertensi, salah satunya adalah mengonsumsi seledri.
Dalam hal ini, Kelompok 3 Praktik Kerja Lapangan (PKL) Desa Kluncing Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga, menggelar kegiatan menanam tanaman seledri bersama Masyarakat Kluncing dengan tema Program AYO TANAM yang berisi kegiatan sosialisasi dan praktik menanam seledri secara langsung yang dilakuakn oleh masyarakat.
Program tersebut juga merupakan salah satu bagian dari program Gandrung AYU (Gerakan Aksi Nyata dalam Upaya Pencegahan Hipertensi dengan Ayo, Yakin dan Utamakan).
Program AYO TANAM dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat yang relevan. agar masyarakat mengetahui dan dapat merawat dan mengolah seledri dengan benar untuk kesehatan.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang manfaat kesehatan, tetapi juga untuk mengajarkan masyarakat keterampilan bertani, seperti teknik menanam, perawatan tanaman, dan teknik panen yang baik.
Praktik dan sosialisasi dilakukan bergantian dari tiga dusun, secara langsung dan merata dari setiap dusun di Desa Kluncing yakni Dusun Pesucen, Dusun Krajan dan Dusun Bedengan.
Kegiatan AYO TANAM diadakan pada tiga hari yang berbeda-beda dengan lokasi yang berbeda setiap tanggalnya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan dapat disampaikan secara menyeluruh dan mendalam kepada tiap masing-masing dusun. Dalam sosialisasi,
Melati Octavia Febriana dan Oktario Dinansa Khoir yang merupakan mahasiswa Kesehatan Masyarakat FIKKIA Universitas Airlangga, menyampaikan materi tentang cara menanam seledri dengan benar dan tepat, serta manfaatnya untuk dikonsumsi. Selain itu, materi yang disampaikan juga dipraktikkan secara langsung dengan menanam seledri dalam polybag dan biopori.
Pada kegiatan AYO TANAM terdapat lebih dari 70 orang ikut serta dalam kegiatan sosialisasi dan praktik menanam seledri dan berpartisipasi aktif pada saat kegiatan berlangsung. Selama sosialisasi berlangsung disediakan ruang diskusi yang memadai dan nyaman dengan begitu Masyarakat dapat menyampaikan pertanyaannya secara leluasa.
Beberapa pertanyaan muncul pada saat sesi diskusi dibuka salah satunya Terdapat pertanyaan bagaimana cara merawat tanaman seledri dengan baik dan benar agar tanaman tetap sehat dan dapat dipanen dengan cepat.
Pemateri sosialisasi di Dusun Krajan yakni Melati, menjawab pertanyaan tersebut dengan menarik. Sebelum menanam pastikan seledri dalam kondisi sehat dan semai, isi polybag dengan tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1, buat lubang pada media tanam sedalam 3 cm.
Lakukan proses pemasukan tanaman dengan hati-hati kemudian timbun kembali dengan media tanam. Lakukan penyiraman setiap hari pada pagi dan sore hari hindari menyiram tanamann pada siang hari karena hal tersebut dapat menyebabkan daun seledri menghitam, pada musim penghujan lakukan penyiraman 3x dalam seminggu.
Kemudian seledri dapat dipanen dengan cara memotong batang secara periodik dan pemanenan dilakukan 1-2 minggu sekali.
Program AYO TANAM lebih dari sekadar kegiatan sosialisasi dengan tujuan utamanya adalah mendorong masyarakat Kluncing untuk menanam seledri sebagai bagian dari upaya pencegahan hipertensi.
Dengan mengetahui manfaat seledri untuk mengurangi tekanan darah, diharapkan masyarakat akan lebih aktif dalam menjaga kesehatan kardiovaskular mereka.
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya